Polisi Diapresiasi di Kasus Anak yang Dituding Lakukan Aksi Kempis Ban Mobil

Konten Media Partner
18 September 2021 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase potongan video aksi anak-anak yang dituding lakukan aksi kempis ban mobil di pintu ke luar parkir kawasan Megamas, Kota Manado
zoom-in-whitePerbesar
Kolase potongan video aksi anak-anak yang dituding lakukan aksi kempis ban mobil di pintu ke luar parkir kawasan Megamas, Kota Manado
ADVERTISEMENT
MANADO - Anggota Komisi I DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Fabian Kaloh, memberikan apresiasi kepada polisi, yang langsung melakukan pembinaan kepada anak yang viral karena dituding melakukan aksi kempis ban mobil, di pintu keluar parkir kawasan megamas Manado.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Kaloh, anak-anak tersebut memang hanya perlu dibina dan tidak boleh diberikan hukuman berat. Apalagi ternyata tudingan tersebut tidaklah benar, karena mereka bukan melakukan aksi kempis ban, tetapi ingin mengambil penutup pentil ban yang memiliki bentuk yang unik.
"Anak-anak itu, mereka perlu dibina dan diarahkan agar tidak melakukan hal tersebut. Dan itu akan jadi pelajaran berarti buat mereka. Tak pantas mereka dihukum berat," ujar Kaloh.
Kaloh mengatakan jika tindakan polisi yang hanya mengambil keterangan dan memberikan pembinaan, sudah sangat tepat dan benar. Menurutnya, anak-anak itu harus dipulangkan ke orang tua mereka, setelah diberikan pembinaan.
Fabian Kaloh
"Saya yakin mereka tidak akan melakukan lagi," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Sesalkan Pihak yang Menuding Anak-anak Lakukan Aksi Kempis Ban
ADVERTISEMENT
Kaloh yang juga mantan birokrat di Kota Bitung ini, menyesalkan sejumlah pihak yang menuding anak-anak tersebut telah melakukan aksi kempis ban di pintu ke luar parkir kawasan megamas Manado, yang akhirnya mengakibatkan wajah anak-anak itu menjadi viral di media sosial.
Kaloh juga meminta untuk seluruh warga tak cepat memvonis sebuah kejadian hanya lewat rekaman video yang belum diverifikasi. Hal ini menurutnya, bisa berdampak kerugian untuk orang yang dituding itu.
"Jika ternyata benar pengakuan mereka, maka salahlah orang yang menuding mereka menggemboskan ban mobil," ujar Kaloh.
Lanjut dikatakannya, untuk warga yang merekam aksi dan membubuhkan narasi tudingan ke anak-anak itu, seharusnya mereka bijak dan mendalami dulu rekaman kamera yang ada, sebelum dipublish ke warga terutama di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Bagi warga yang merekam, seharusnya dalami dulu. Yakini dulu apa yang mereka (anak-anak) lakukan, baru dipublish ke warga," tutur Kaloh kembali.
oktaviana mundung