Pria Asal Banten Meninggal Usai Perahu Dihantam Ombak di Pantai Moinit Minsel
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Humas Basarnas Manado, Fery Ariyanto mengatakan, korban ditemukan tersangkut di bebatuan tepi pantai pada pagi hari oleh tim pencarian yang menggunakan perahu karet.
Dijelaskan, korban merupakan ABK Kapal Tugboat Blue Dragon 28. Saat sedang berlayar, kapal ini kehabisan logistik. Karena kondisi kapal yang tak bisa menepi di pinggiran pantai, maka diutuslah 5 orang ABK termasuk korban, untuk membeli keperluan, di mana mereka dijemput menggunakan perahu katinting milik warga.
Nahas, masih setengah perjalanan menuju darat, perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang tinggi sehingga mengakibatkan perahu terbalik. Korban kemudian tak ditemukan oleh rekan-rekannya.
Kejadian tersebut kemudian langsung dilaporkan ke Pos SAR Amurang, sehingga tim bantuan langsung bergerak ke lokasi kejadian dan melaksanakan pencarian korban sampai malam hari. Namun, korban tidak kunjung ditemukan.
ADVERTISEMENT
Pencarian kemudian dilanjutkan Senin (27/2) hari ini, di mana telah ada ketambahan personel serta menggunakan peralatan selam dan Aqua eye (pendeteksi korban di air).
"Yang melakukan pencarian itu adalah tim SAR gabungan yang berasal dari Basarnas, Dinas Damkar, dan masyarakat setempat," kata Koordinator pos SAR Amurang, Rusmadi.
Sekitar pukul 08.35 Wita, korban akhirnya berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke RS Kalooran Minahasa Selatan.
Kepala kantor Basarnas Manado, Monce Brury mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih diprediksi bisa terjadi.
"Kita dengar imbauan pemerintah dan pantau terus kondisi cuaca dari BMKG terutama yang akan beraktivitas di perairan," ujar Monce kembali.
manadobacirita