Protokol Kesehatan Sering Diabaikan Saat Pembagian Bantuan Corona ke Masyarakat

Konten Media Partner
31 Mei 2020 15:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembagian bantuan bahan pangan kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona
zoom-in-whitePerbesar
Pembagian bantuan bahan pangan kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona
ADVERTISEMENT
MANADO - Momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) disaat pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19), dimanfaatkan para politisi untuk memberikan bantuan baik berupa bahan pangan, masker dan uang tunai. Hal ini tentu disambut baik masyarakat yang memang terdampak dengan adanya virus corona.
ADVERTISEMENT
Namun, aksi ini juga mendapatkan sorotan. Pasalnya, di beberapa kesempatan, para politisi yang membagikan bantuan, justru mengabaikan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Seperti pembagian masker yang langsung dipakaikan kepada masyarakat. Padahal, masker tersebut tidak diketahui apakah sudah dalam kondisi steril atau telah dicuci saat dibagi dan dipakaikan kepada masyarakat.
Selain itu, massa yang berkerumun di satu tempat karena antri untuk mendapatkan bantuan pangan maupun uang tunai dari para politisi tersebut, juga sangat beresiko untuk terpapar COVID-19.
Sebagaimana penjelasan dari juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel, resiko penyebaran penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 pada kerumunan orang lebih besar. Bahkan, sebagaimana data yang ada, 80 persen pasien positif COVID-19 merupakan pelaku social gathering atau berada di kerumuman orang.
ADVERTISEMENT
"Untuk saat ini social distancing dan physical distancing harus dipatuhi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ujar Dandel beberapa waktu lalu.
Sementara itu, akademisi Unsrat, DR Ferry Liando menyebutkan, pembagian bantuan pada saat pandemi corona harus terdorong dari sebuah ketulusan dan panggilan hati nurani, bukan karena ada motif politik, apalagi untuk mencari keuntungan pribadi tapi mencelakakan banyak orang.
"Memberi bantuan itu tentunya sangat baik terutama disaat seperti ini. Tapi, kita harus benar-benar tunjukan ketulusan kita. Perhatikan juga bagaimana standar kesehatan dan protokol yang ada dan jangan sampai justru mengancam keselamatan manusia," kata Liando.
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Prof Kandou, dr Hanry Takasenseran, menyebutkan dalam pandemi seperti ini, seluruh hal harus dilihat dari sisi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, higienitas bantuan yang diberikan apalagi berbentuk masker yang langsung dipakaikan itu justru sangat berbahaya. Menurutnya, masker kain yang diberikan tetap harus dicuci terlebih dahulu sebelum bisa dipakai.
"Tentunya sebagai seorang tenaga medis, saya hanya mengingatkan pemberi dan penerima bantuan harus menyadari dan mengikuti anjuran kesehatan. Bantuan masker ya jangan dulu langsung dipakai. Sekali lagi memberikan bantuan itu sangat baik selama motivasinya baik," kata Takasenserang kembali.
Oktaviana Mundung