Rabi Baruch Minta Konflik Israel Palestina Tak Berimbas ke Pemeluk Agama Yahudi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Baruch, mengingat ada pernyataan dari segelintir orang untuk melakukan penutupan Sinagoge, tempat ibadah agama Yahudi (Judaism), termasuk juga keinginan untuk mengusir penganut agama Yahudi (Judaism) maupun keturunannya di Indonesia.
"Konflik antara Israel dan Palestina jangan biasnya justru mengacaukan kerukunan yang terjalin dengan baik di negara kita ini. Seperti ingin menutup Sinagoge dan mengusir orang Yahudi. Kalau memang terjadi pengusiran, bukannya hanya akan memicu migrasi besar-besaran orang Yahudi ke 'Tanah Perjanjian', yang pasti menimbulkan masalah baru lagi. Jadi kalau sudah sepakat anti Zionisme, jangan usir orang Yahudi di Indonesia," kata Baruch.
Baruch sendiri mengakui jika berbicara kemanusiaan, semua orang wajar ada yang rasa kecewa, karena jatuhnya korban yang tidak berdosa, termasuk dengan anak-anak yang tidak tahu apa-apa konflik yang terjadi. Namun, kekecewaan itu jangan kemudian dilampiaskan di dalam negeri, karena orang-orang Yahdi di Indonesia itu bukan warga Israel tapi warga negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kita mendukung boleh. Tapi, jangan bawa biasnya ke Indonesia. Karena kita ini keluarga dalam NKRI. Jangan kita sebelah Israel, sebelah Palestina kita disini bendera Merah Putih. Kita membela kemanusian. Kita harus bela masyarakat sipil, tidak ada pembenaran penyerangan terhadap masyarakat sipil di Yerusalem, di Gaza, dan di manapun tidak boleh," ujarnya.
Untuk itu, Baruch berharap Indonesia selalu rukun dan damai dan saling mendoakan agar di Palestina dan Israel bisa cepat damai.
"Dan saat ini, sementara gencatan senjata, mari kita doakan yang terbaik agar tidak akan lebih parah ke depannya. Saya sangat mendukung perdamaian keduanya," ujar Baruch kembali.
mineshia lesawengen