Remaja Teladan GMIM Kritisi Pendidikan dan Kemacetan di Manado

Konten Media Partner
1 Maret 2019 22:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Remaja Teladan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) saat melakukan audiens di DPRD Kota Manado, Jumat (1/3)
zoom-in-whitePerbesar
Remaja Teladan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) saat melakukan audiens di DPRD Kota Manado, Jumat (1/3)
ADVERTISEMENT
KRITIK tentang dunia pendidikan dan kemacetan yang disebabkan oleh proyek yang tak kunjung usai, menjadi bahan diskusi saat puluhan Remaja Teladan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Wilayah Manado Malalayang, menggelar audiens dengan Wakil Ketua DPRD Kota Manado, dr Richard Henry Sualang, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
Para remaja gereja berusia di bawah 16 tahun ini, begitu bersemangat menanyakan persoalan-persoalan di Kota Manado yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari mereka.
"Bagaimana lembaga DPRD Manado melihat banyaknya persoalan pendidikan yang belum selesai. Apakah ada upaya dari lembaga ini," tutur Gracia Dien, remaja teladan gereja asal Malalayang.
Sementara, Elfrido, remaja lainnya, mengkritik kemacetan yang terjadi di ruas jalan Wolter Mongisidi, akibat dari pekerjaan proyek jalan ambulance yang hingga setahun tak selesai-selesai.
"Ada pembangunan jalur ambulance yang akhirnya tidak lanjut malah membuat ruas jalan Malalayang tambah macet dan sedikit berbahaya," tutur Elfrido.
Wakil Ketua DPRD Kota Manado, dr Richard Henry Sualang, mengaku bangga dengan kaum millenial yang mampu melihat persoalan yang terjadi saat ini. Dirinya pun menyebutkan jika lembaga DPRD memiliki fungsi pengawasan terhadap persoalan yang terjadi di Manado.
ADVERTISEMENT
Sementara, Pnt Ridel Mongisidi, Ketua Komisi Pelayanan Remaja Wilayah Manado Malalayang, menyebutkan jika kedatangan para remaja teladan, untuk mengenal lebih jauh situasi dan kondisi DPRD Kota Manado.
"Kami ingin mengetahui tugas pokok dan fungsi dari lembaga dewan,” tutur Mongisidi kembali.
isa anshar jusuf