Sebuah Musala di Minahasa Utara Dirusak Orang Tak Dikenal

Konten Media Partner
30 Januari 2020 9:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar aksi perusakan musala di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (capture)
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar aksi perusakan musala di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (capture)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musala yang berada di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, dirusak sejumlah orang. Mereka menghancurkan bangunan musala, baik di dalam gedung hingga ke bagian atap. Massa juga merusak pagar bangunan musala.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Humas Polda Sulut, Kombes Pol Julest Abast, yang dihubungi membenarkan adanya kejadian perusakan tempat ibadah oleh massa. Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan pada Rabu (29/1) malam dan kembali memanas pada Kamis (30/1) pagi tadi.
"Pagi ini kami mengundang seluruh pihak termasuk Bupati Minahasa Utara untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Abast saat dihubungi.
Sementara itu, Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Utara mendesak kepolisian untuk segera menangkap aktor intelektual perusakan tempat ibadah di Perumaham Agape, Rabu (29/1).
Ketua GP Ansor Sulawesi Utara, Yusra Alhabsy menyebutkan, tindakan anarkis yang dilakukan pasti ada yang mendalangi, sehingga masyarakat berani berbuat anarkis.
Ilustrasi tempat ibadah. Foto: Pixabay
"Kepolisian harus cepat bertindak. 1x24 jam kepolisian harus bisa menangkap aktor intelektual perusakan rumah ibadah tersebut," tutur Alhabsy, Kamis (30/1) pagi ini.
ADVERTISEMENT
Alhabsy yang juga Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara ini meminta agar Bupati Minahasa Utara, bisa dengan tegas memberikan sanksi semua jajaran pemerintahan, termasuk kepala desa tempat rumah ibadah yang dirusak tersebut.
“Kepala desa harus dicopot, karena tidak mampu menjaga keamanan desanya yang sudah terjadi berulang kali,” ungkapnya.
“Saya imbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan situasi ini, percayakan kepada aparat keamanan, yakni Polri dan TNI, untuk penyelesaian masalah ini,” ujarnya kembali.
oktaviana mundung