Sepanjang 2020, Sitaro Sudah 20 Kali Diterjang Tanah Longsor

Konten Media Partner
5 Agustus 2020 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sitaro menutup akses jalan
zoom-in-whitePerbesar
Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sitaro menutup akses jalan
ADVERTISEMENT
SITARO - Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) tergolong sebagai daerah yang sangat rentan terdampak bencana alam. Bahkan, pemetaan bencana yang dilakukan ternyata ada tujuh potensi bencana yang bisa terjadi di Kabupaten yang juga dikenal dengan sebutan 47 pulau ini.
ADVERTISEMENT
Tujuh jenis bencana ini adalah Banjir Bandang, Puting Beliung, Gelombang Pasang, Luncuran Lahar Hujan, Kebakaran Lahan dan Hutan, Erupsi Gunung Karangetang dan Tanah Longsor.
Khusus untuk tanah longsor, data mencatat sepanjang tahun 2020 ini, telah ada 20-an kasus tanah longsor yang mengakibatkan kerugian material, maupun yang hanya tergolong ringan. Kondisi topografi daerah yang berbukit ini menjadikan Kepulauan Sitaro rawan akan bencana yang satu ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Sitaro, Bob Wuaten mengatakan, masyarakat harus tetap waspada dengan kondisi tersebut, mengingat kejadian tanah longsor tak pernah bisa diprediksi.
Kejadian Tanah Longsor di Kabupaten Kepulauan Sitaro
Dikatakan Wuaten, dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini, masyarakat dimintakan lebih meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban terjadinya tanah longsor.
ADVERTISEMENT
"Jika diperlukan, sebaiknya melakukan evakuasi mandiri dulu," kata Wuaten.
Wuaten mengaku jika semenjak pekan lalu, telah terjadi bencana longsor di 10 titik di wilayah Kecamatan Siau Barat dan Siau Barat Utara. Dengan tiga titik longsor yang volume material longsoran cukup banyak hingga menutupi badan jalan.
Sementara itu, selain bencana longsor, warga juga telah diimbau untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrim saat ini, berupa tiupan angin kencang. Dimana tiupan angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang.
"Sudah ada kejadian pohon tumbang di Kelurahan Bebali, meski tak sampai merusak rumah warga. Makanya warga sudah diminta agar tetap hati-hati menyikapi kondisi cuaca ekstrim saat ini. Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran dalam bentuk imbauan kepada masyarakat," ucap Wuaten kembali.
ADVERTISEMENT
franky salindeho