Setelah 5 Bulan, Kasus Tabrakan Maut di Minsel Dilimpahkan Polisi ke Kejaksaan

Konten Media Partner
13 Mei 2022 7:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelimpahan kasus tabrakan maut dari penyidik Polres Minsel ke Kejaksaan Negeri Minsel. Kejadian tabrakan mau terjadi pada Desember 2021.
zoom-in-whitePerbesar
Pelimpahan kasus tabrakan maut dari penyidik Polres Minsel ke Kejaksaan Negeri Minsel. Kejadian tabrakan mau terjadi pada Desember 2021.
ADVERTISEMENT
MINSEL Kasus tabrakan maut yang terjadi di Desa Tumpaan Satu, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang menewaskan Imanuel Maramis (9) serta mengakibatkan sang ibu harus mendapatkan operasi berkali-kali, akhirnya dilimpahkan polisi ke pihak Kejaksaan Negeri Minsel, Kamis (12/5) kemarin.
ADVERTISEMENT
Lambatnya penanganan kasus ini di tingkatan polisi, sempat membuat keluarga kecewa. Pasalnya, kasus tabrakan maut yang mengakibatkan satu keluarga kehilangan anak serta ibu yang kini beraktivitas di kursi roda, sudah terjadi pada bulan Desember 2021 dan baru rampung di bulan Mei 2022.
Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Aldy SvH, SH.MH, mengaku telah menerima pelimpahan perkara tahap 2 tersebut dari penyidik Polres Minsel, dengan tersangka berinisial J.
Dikatakan Aldy, tersangka J kini telah dilakukan penahanan oleh dirinya selaku Penuntut Umum, di mana pihaknya akan segera menyerahkan berkas perkara tersebut ke Pengadilan.
"Untuk tersangka kami titip sementara di Rutan Polres Minsel, sampai keluar penetapan hari sidang dari Pengadilan Negeri baru akan dipindahkan ke Lapas Amurang," kata Aldy.
ADVERTISEMENT
Aldy mengatakan, adapun kronologi kejadian, di mana J yang mengemudikan mobil dari arah Bolmong ke Manado dengan kecepatan tinggi, menabrak 4 kendaraan yang terparkir serta dua orang yang sedang duduk di teras Salon Ramli di lokasi kejadian.
Akibat ditabrak tersebut, Imanuel Maramis meninggal dunia di tempat, sementara ibunya mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit dan harus menjalani beberapa kali operasi. Kasus ini kemudian menjadi viral, setelah pihak keluarga korban membagikan cerita tentang tidak bertanggung jawabnya pelaku atas kejadian tersebut. Bahkan, tidak ada bantuan sama sekali yang diberikan pelaku ketika korban ibu menjalani operasi yang menghabiskan ratusan juta rupiah tersebut.
Tamura