news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Stok BBM Bersubsidi untuk Kapal Laut Penumpang di Sulut Kosong Sejak 26 Juni

Konten Media Partner
1 Juli 2021 16:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang ibu menggendong anaknya turun dari kapal laut penumpang di Pelabuhan Manado.(foto: febry kodongan/manadobacirita
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu menggendong anaknya turun dari kapal laut penumpang di Pelabuhan Manado.(foto: febry kodongan/manadobacirita
ADVERTISEMENT
MANADO - Stok BBM Subsidi yang diperuntukan bagi kapal laut penumpang di Sulawesi Utara (Sulut), mengalami kekosongan sejak Sabtu (26/6). Hal ini berimbas pada pelayanan angkutan kapal laut penumpang, dari dan menuju ke Kabupaten Sitaro, Sangihe dan Talaud.
ADVERTISEMENT
Bahkan, beberapa kapal penumpang yang melayani trayek Manado ke Siau dan Tahuna, pulang pergi, harus menghentikan pelayanan selama tiga hari, akibat tidak adanya stok BBM tersebut.
Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulut, Lynda Wantania. Menurutnya, telah ada laporan jika KM. Majestic, yang selama ini rutin mengangkut penumpang di wilayah Kepualauan, harus menghentikan operasional hingga Rabu (30/6) kemarin.
Dikatakan Wantania, dari pertemuan yang dilakukan dengan pihak Pertamina, kekosongan stok BBM subsidi untuk kapal penumpang ekonomi, diakui terjadi di seluruh Indonesia, tak hanya terjadi di Sulut.
"Menurut pihak Pertamina dalam rapat koordinasi itu, kekosongan kuota BBM subsidi ini terjadi di seluruh Indonesia, karena katanya kuota BBM bersubsidi untuk angkutan laut, ditetapkan secara nasional," tutur Wantania.
ADVERTISEMENT
Masih menurut Wantania, Pertamina beralasan jika kekosongan tersebut memang terjadi di triwulan kedua, tapi akan mulai normal pada Kamis (1/7) hari ini.
"Pertamina mengaku, terjadinya kekosongan ini akibat dampak pandemi COVID-19," kata Wantania.
Wantania sendiri mengatakan, persoalan ini sudah bisa teratasi, karena mulai Kamis (1/7) hari ini, stok BBM bersubsidi untuk kapal penumpang ini, mulai kembali disalurkan oleh pihak Pertamina.
Sementara itu, Wantania juga memuji sejumlah armada kapal penumpang, yang tetap memilih beroperasi dengan menggunakan BBM non subsidi, tapi tidak menaikan tarif penumpang.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para pengusaha dan operator kapal penumpang yang berkomitmen dan mau berkorban untuk tetap melayani daerah kepulauan Nusa Utara, walaupun menggunakan BBM Non Subsidi dan tidak menaikan tarif penumpang," kata Wantania kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan