Sulut United Mulai Kedodoran Hadapi Kompetisi Liga 2

Konten Media Partner
10 Agustus 2019 9:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bogor FC Sulut United
zoom-in-whitePerbesar
Bogor FC Sulut United
ADVERTISEMENT
Hasil kurang memuaskan terus dialami tim Bogor FC Sulut United dalam lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2019-2020. Tim asuhan Herry Kiswanto, bahkan hanya berhasil meraih 2 poin dari 4 laga terakhirnya. Ironisnya, 3 dari 4 laga ini, tim berjuluk Gorango Utara bertindak sebagai tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Laga terakhir melawan Persik Kediri, Kamis (8/8) di Stadion Klabat, Manado, yang berakhir imbang 2-2, dimana 2 kali tertinggal dari tamu, tentu menjadi tanda awas agar secepatnya mereka berbenah dan kembali ke jalur kemenangan.
Kekhawatiran pengamat sepakbola Sulawesi Utara, Hairil Paputungan, yang melihat tim ini tidak memiliki seorang pengatur serangan, striker haus gol serta seorang panutan di lini belakang, benar-benar mulai terwujud.
Beberapa kali blunder pemain belakang secara bergantian, menyebabkan gawang tim yang sebelumnya bermarkas di kota hujan Bogor ini, selalu kemasukan lebih dari satu gol di 4 laga terakhir. Setiap laganya, kiper Bogor FC Sulut United selalu dua kali memungut bola di gawang yang mereka kawal.
Sementara, alur serangan klub dengan warna kostum biru langit mirip Manchester City ini, terlihat serampangan. Tidak ada jenderal lapangan yang membagi bola agar bergulir dengan baik ke para penyerang.
ADVERTISEMENT
Kapten tim Wawan Samma yang diharapkan bisa berperan sebagai Metronom mirip Andrea Pirlo, kurang maksimal karena lebih banyak berjibaku dengan pertahanan. Herrie Lontoh yang mulai dipercaya Herry Kiswanto mengambil peran sebagai pengatur serangan, belum terlalu maksimal walaupun bisa dikatakan tidak jelek, karena beberapa kali dirinya berhasil mengawali serangan ataupun berhasil membuat was-was pemain belakang lawan.
Puncaknya ada di posisi penyerang. Kehadiran Eksel Runtukahu dan Martinus Ardhy di lini depan, rupanya belum sesuai ekspetasi. Keduanya mudah dibaca pergerakan oleh lawan dan sering kebingungan mencari ruang untuk menciptakan peluang.
Menurut Paputungan, belum ada sosok striker haus gol yang selain mampu mencetak gol, juga mampu membuyarkan konsentrasi pemain belakang lawan saat melakukan pergerakan tanpa bola.
ADVERTISEMENT
"Tapi, ekspetasi kita juga jangan terlalu tinggi, karena tim ini baru dibentuk sebulan sebelum kompetisi Liga 2 bergulir, yang tentunya tidak maksimal untuk kompetisi sebesar Liga 2. Bahkan, dengan materi pas-pasan ini, sebenarnya sudah baik hasil yang diraih. Apalagi, semangat tinggi para pemain muda ini benar-benar harus kita ucapkan salut," kata Paputungan.
Dikatakan mantan Wakil Ketua PSSI Sulawesi Utara ini, manajemen memang perlu untuk mendatangkan pemain-pemain yang mampu beroperasi dengan baik di 3 posisi tersebut.
"Jika ingin mewujudkan keinginan bermain di Liga 1 atau minimal lolos masuk 8 besar, tentu harus ada perekrutan di libur setengah musim kompetisi ini yang tinggal menyisakan 2 pekan lagi," tutur Paputungan kembali.
Sekadar diinformasikan, Bogor FC Sulut United yang sempat menyodok hingga posisi 3 besar klasemen wilayah timur, kini harus turun ke papan tengah, setelah dalam 4 pertandingan terakhir melawan PSBS Biak, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan terakhir Persik Kediri, hanya mampu meraih 2 poin saja.
ADVERTISEMENT
Bogor FC Sulut United kini ada di posisi 5 klasemen sementara dengan 12 poin. Tim Gorango Utara sendiri tinggal satu kali bermain melawan Persewar di kandang lawan, sebelum libur setengah kompetisi.
isa anshar jusuf