Tagihan Rekening Air Melonjak Drastis, Warga Keluhkan Kinerja PT Air Manado

Konten Media Partner
24 Juni 2021 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan pelanggan PT Air Manado memadati kantor operasional, untuk melakukan protes terhadap lonjakan tagihan yang terjadi selang tiga bulan terakhir di tahun 2021
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan pelanggan PT Air Manado memadati kantor operasional, untuk melakukan protes terhadap lonjakan tagihan yang terjadi selang tiga bulan terakhir di tahun 2021
ADVERTISEMENT
MANADO - Kinerja PT Air Manado kembali menjadi sorotan warga, setelah terjadi lonjakan tagihan rekening secara drastis, pada tiga bulan terakhir sejak bulan Maret, April dan Mei. Tak tanggung-tanggung, lonjakan yang terjadi, ada yang mencapai 700 persen dari tagihan normal.
ADVERTISEMENT
Frangky Manariangkuba, pelanggan asal Kelurahan Bahu Lingkungan III, Kecamatan Malalayang, menjelaskan jika tagihan yang harus dibayarkannya kini mencapai Rp 2,2 juta. Padahal, pemakaian normalnya hanya berkisar di angka Rp 300 ribu.
"Kalau di rumah ada acara dan memang ada penggunaan pemakaian, tagihannya paling di kisaran Rp 500 ribu. Tapi, sejak tiga bulan terakhir, tagihan tiba-tiba membengkak dan puncaknya ini jadi Rp 2,2 juta. Padahal, di rumah itu pemakaian normal," kata Frangky.
Frangky merasa sangat kecewa dengan kinerja dari PT Air Manado, karena tidak ada solusi yang diberikan, melainkan hanya menyalahkan pelanggan, dengan mengatakan jika tingginya penggunaan air disebabkan adanya kebocoran.
"Bagaimana bisa, sebuah perusahaan besar hanya menduga-duga apa yang terjadi dengan lonjakan tagihan rekening kami. Mereka tidak cek dan turun lapangan, tapi langsung bilang kalau ada kebocoran. Terus terang, saya sangat kecewa," kata Frangky.
ADVERTISEMENT
Senada disampaikan pelanggan lainnya, Toneng Lahonda. Dirinya merasa keberatan dengan pembayaran air di tiga bulan terakhir. Lahonda mengaku jika tagihan rekening air yang biasanya hanya seratusan ribu per bulan, tetapi di tiga bulan terakhir naik hingga Rp 500 ribu.
"Padahal pemakaian air di rumah itu seperti biasa. Saya juga sudah cek semua instalasi air saya, tidak ada sambungan pipa dan kran air yang bocor. Ini sangat merugikan kami," ujar Lahonda yang mengaku sudah menjadi pelanggan sejak tahun 1993.
Sementara, Manager Branch Manado, PT Air Manado, Lisna, saat dikonfirmasi enggan untuk memberikan tanggapan terkait persoalan tersebut. Lisna, mengaku jika dirinya tidak memiliki wewenang untuk memberikan konfirmasi kepada wartawan.
"Maaf Pak, kalau mau konfirmasi, saya tidak bisa. Langsung saja ke direktur utama saja. Atau ke humas PT Air. Disini ada tiga direktur. Kalau saya, maaf, tidak berwenang menyampaikan konfirmasi," ujar Lisna.
ADVERTISEMENT
Humas PT Air Manado maupun para direktur sendiri, saat coba ditemui, oleh para staf disebutkan tidak berada di kantor.
febry kodongan