Tanah Longsor di Malalayang, Seorang Guru Meninggal, Satu Korban Belum Ditemukan
ADVERTISEMENT
MANADO - Tanah longsor menerjang rumah kos-kosan di Kelurahan Malalayang I Barat, Kecamatan Malalayang, Kota Manado , Sulawesi Utara , Sabtu (16/1) hari ini. Meini Pondaag (52), seorang guru SMA Negeri, yang juga pemilik kos-kosan menjadi korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.
ADVERTISEMENT
Satu orang lainnya atas nama Hasan (30) masih belum ditemukan hingga malam ini. Sementara, satu orang penghuni kos lainnya, Kevin berhasil selamat walaupun harus mengalami luka-luka.
Proses evakuasi korban sendiri memakan waktu cukup lama karena banyaknya hambatan yang terjadi. Bahkan, pihak Basarnas Manado, harus menunda pencarian korban Hasan, karena hujan deras masih terus terjadi.
Warga di lokasi kejadian sendiri mengaku jika kejadian tanah longsor di tempat tersebut baru kali ini terjadi. Bahkan, kejadian tanah longsor itu terjadi begitu cepat.
"Hanya dengar pas bunyi rupa ada gemuruh di belakang. Ternyata tanah longsor. Ini baru pertama kali terjadi, jadi memang rasa kaget," ujar beberapa warga yang ditemui di lokasi tanah longsor.
Sementara, Lurah Malayang Satu Barat, Meilina Mamitoho yang ditemui di lokasi kejadian mengaku jika kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekira jam 4 sore, disaat hujan deras masih turun mengguyur seluruh Kota Manado.
ADVERTISEMENT
"Dari informasi yang didapat korban Hasan yang belum ditemukan itu sementara tidur saat kejadian. Sementara korban meninggal lainnya, ada aktivitas di belakang rumah," kata Mamitoho kembali.
Sekadar diinformasikan, cuaca buruk yang terjadi di Kota Manado mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Tanah longsor sebelumnya juga terjadi di Kelurahan Perkamil Kecamatan Paal 2, di mana ada tiga orang dalam satu rumah yang meninggal tertimbun tanah.
Mari donasi sekarang
anes tumengkol