news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Penghubung 2 Kecamatan di Tagulandang, Sitaro

Konten Media Partner
2 April 2020 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanah longsor yang menutupi badan jalan yang menghubungkan dua kecamatan di Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulut
zoom-in-whitePerbesar
Tanah longsor yang menutupi badan jalan yang menghubungkan dua kecamatan di Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulut
ADVERTISEMENT
Tanah longsor kembali terjadi di pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Walaupun tak ada korban jiwa, tanah longsor ini mengakibatkan arus lalu lintas di jalan penghubung antara Kecamatan Tagulandang dan Kecamatan Tagulandang Selatan putus selama tiga jam.
ADVERTISEMENT
Material tanah, bebatuan dan batang pohon tampak menutupi satu-satunya akses jalan utama tersebut. Antrian panjang pun terjadi selama material tanah longsor tersebut menutup seluruh badan jalan.
Kapitalau Tulusang, Hibor Sawori yang dihubungi, menyebutkan seusai tanah longsor terjadi, pihaknya dibantu pemerintah Kecamatan, TNI, kepolisian dan juga warga sekitar bahu membahu membersihkan jalan tersebut.
"Beruntung, setelah tiga jam melakukan kerja, seluruh material tanah longsor berhasil dibersihkan. Saat ini lalu lintas sudah kembali berjalan normal," tutur Sawori.
Sawori sendiri menyebutkan curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya tanah longsor di daerah tersebut. Untuk itu, dirinya juga telah mengingatkan kepada seluruh pengguna jalan untuk tetap waspada saat hujan turun dengan curah tinggi, mengingat tanah bisa sewaktu-waktu longsor.
ADVERTISEMENT
"Kita harus tetap waspada, karena tanah longsor bisa datang tiba-tiba," tutur Sawori.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Ch Wuaten mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini, memang bisa memicu ancaman tanah longsor.
Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada seluruh pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kampung dan juga kepala jaga untuk rutin pantauan lapangan terkait dengan curah hujan yang tinggi tersebut.
"Jangan lupa sekaligus mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah-daerah perbukitan," tutur Wuaten kembali.
franky salindeho