TKA China yang Probable Varian Omicron Akan ke Sulbar, Maluku Utara dan Sulteng

Konten Media Partner
17 Desember 2021 5:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga kerja asing (TKA) membubut besi untuk kebutuhan pembangunan beberapa bangunan di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara (15/12). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga kerja asing (TKA) membubut besi untuk kebutuhan pembangunan beberapa bangunan di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara (15/12). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
ADVERTISEMENT
MANADO - Warga Negara Asing (WNA) yang probable terpapar COVID-19 varian Omicron yang terdeteksi di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, adalah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China, yang akan bekerja di sejumlah proyek di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mereka berada dalam rombongan 126 orang yang datang ke Indonesia, menggunakan pesawat carteran langsung dan hanya transit di Manado, sebelum kemudian menyebar ke beberapa tempat. Adapun tempat-tempat tujuan mereka ada di Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Maluku Utara.
Dijelaskan oleh juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara (Sulut), dr Steaven Dandel, kedatangan para TKA China di Bandara Sam Ratulangi, hanya melakukan transit, mengingat bandara di Manado tersebut, menjadi satu dari lima yang diizinkan menerima penerbangan internasional di masa pandemi COVID-19.
"Penerbangan langsung dari luar negeri bukan dari Jakarta. Mereka (TKA China) menggunakan pesawat carter dari luar negeri. Sejak tanggal 7 desember masuk," ujar Dandel.
Lanjut dikatakannya, selain tiga yang probable varian Omicron, ada tiga WNA lain yang juga dinyatakan positif COVID-19. Sehingga total yang terpapar adalah enam orang, dari 126 WNA dalam perjalanan yang sama.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, enam orang yang positif COVID-19, menurut Dandel, langsung dilakukan karantina terpusat di Rumah Sakit Lapangan Darurat Kitawaya, untuk memudahkan pengawasan. Sementara sisanya dilakukan karantina di hotel sesuai dengan kebijakan untuk para pelaku perjalanan luar negeri.
"Kami melakukan antisipasi dini dengan melakukan kontak erat untuk semua kontak erat. Termasuk dengan yang positif COVID-19 walaupun mereka tak bergejala yang seharusnya bisa karantina mandiri, akhirnya dilakukan secara terpusat, agar pengawasan lebih ketat sembari menunggu hasil uji sampel apakah benar terpapar varian Omicron," ujar Dandel.
"Saat ini, sampel dikirimkan ke Kemenkes untuk dilakukan uji di Balitbangkes, agar bisa mendeteksi Gen S yang ada di SARS-CoV 2 dari sampel tersebut, sehingga bisa mengindikasikan jika itu probability ke Omicron kuat," ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita