Tren Kasus Harian COVID-19 di Sulut Menurun? Ini Faktanya

Konten Media Partner
6 September 2021 15:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasien COVID-19 di antara masyarakat. (foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasien COVID-19 di antara masyarakat. (foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
MANADO - Kasus harian COVID-19 di Sulawesi Utara, menunjukan adanya tren penurunan dalam dua pekan terakhir. Minggu (5/9) kemarin, pasien corona tercatat 'hanya' bertambah 71 orang saja.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah kasus COVID-19 di Sulawesi Utara (Sulut), sudah benar-benar mengalami penurunan?
Data yang dirangkum manadobacirita dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sulut, ternyata menunjukan penurunan kasus harian dipengarui dari capaian testing atau pemeriksaan yang rendah.
Artinya, kasus COVID-19 menurun, karena testing yang dilakukan baik menggunakan Rapid Test Antigen maupun secara swab PCR, sangat sedikit.
Dalam sepekan terakhir rata-rata testing baik rapid antigen dan PCR hanya mencapai 506 per hari. Bahkan, ada dua hari yakni Sabtu (4/9) dan Minggu (5/9), pemerintah sama sekali tidak mengambil sampel swab PCR.
Satgas Penanganan COVID-19 Sulut, membenarkan penurunan kasus harian COVID-19, ikut dipengaruhi oleh rendahnya capaian target testing yang dilakukan di beberapa Kabupaten dan Kota. Bahkan, tracing kontak erat dari kasus terkonfirmasi COVID-19, juga mengalami rasio yang sangat rendah per Kabupaten dan Kota di Sulut.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas, dr Steaven Dandel, menjelaskan jika berdasarkan KMK HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19, harusnya rasio pelacakan kontak erat dari kasus terkonfirmasi adalah 1 berbanding 15.
"Sementara, untuk Sulawesi Utara saat ini, tidak ada Kabupaten dan Kota yang mencapai rasio 1 berbanding 15. Kontak erat yang dilacak dari kasus konfirmasi kuran dari 15 orang," kata Dandel.
Dandel juga mengaku, ada 14 Kabupaten dan Kota yang capaian testing atau pemeriksaan COVID-19 yang memenuhi target yang diatur dalam Imendagri.
"Da ada 10 Kabupaten dan Kota yang tidak sesuai target WHO terkait capaian pemeriksaan yang rasionya satu per seribu penduduk per minggu," ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT
isa