Tren Kasus Stunting di Kabupaten Sitaro Terus Menurun Sejak Tahun 2019

Konten Media Partner
16 November 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro saat melakukan supervisi di salah satu sentra pelayanan kesehatan.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro saat melakukan supervisi di salah satu sentra pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SITARO - Upaya Pemerintah Kabupaten Sitaro (Siau Tagulandang Biaro) untuk menekan angka stunting di wilayahnya, perlahan namun pasti mulai menampakkan hasil positif.
ADVERTISEMENT
Tercatat di sejumlah wilayah di daerah dengan sebutan daerah 47 pulau ini, tercatat nihil kasus stunting di sepanjang tahun 2022.
Adapun data dari Dinas Kesehatan (Dinkes), wilayah yang bebas stunting tersebut masuk dalam bagian pelayanan Puskesmas Kisihang dan Puskesmas Minanga di Tagulandang, serta Puskesmas Sawang, Puskesmas Salili, dan Puskesmas Lia di Siau.
"Selain itu, di wilayah lainnya, dari data yang ada, saat ini jumlah kasus stunting sudah tidak lebih dari dua digit lagi. Tertinggi itu lima kasus saja di wilayah penanganan Puskesmas Tagulandang," kata Kepala Dinkes Kabupaten Sitaro, dr Semuel E Reule MKes.
Dijelaskan Semuel, pemerintah dalam menekan kasus stunting melakukan sosialisasi rutin di 83 kampung dan 10 kelurahan yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Selain sosialisasi, ada tindakan nyata di lapangan.
ADVERTISEMENT
Dinkes Kabupaten Kepulauan Sitaro juga rutin melakukan pemberian tablet FE pada remaja putri dan kegiatan posyandu balita di seluruh desa dan kelurahan.
"Ada pula kunjungan ke rumah-rumah warga untuk pemeriksaan ibu hamil (K1 dan K4) minimal empat kali masa kehamilan. Serta pemberian susu untuk seluruh ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan pemeriksaan kesehatan bayi secara langsung,” kata Semuel.
Kasus stunting di Kabupaten Sitaro sendiri sejak tahun 2019 hingga 2022 mengalami penurunan signifikan. Di mana pada 2019 jumlah kasus stunting masih ada di angka 97 kasus, menurun di tahun 2020 menjadi 59 kasus.
"Sedangkan pada 2021 mengalami penurunan menjadi 37 kasus, dan di 2022 tersisa sebanyak 22 kasus saja," ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT
franky salindeho