Unsrat Fasilitasi Tuna Netra Ikut Tes UTBK Masuk Perguruan Tinggi

Konten Media Partner
25 Mei 2019 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para peserta penyandang Tuna Netra saat mengikuti UTBK masuk Perguruan Tinggi di Universitas Sam Ratulangi
zoom-in-whitePerbesar
Para peserta penyandang Tuna Netra saat mengikuti UTBK masuk Perguruan Tinggi di Universitas Sam Ratulangi
ADVERTISEMENT
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) masuk Perguruan Tinggi di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Sabtu (25/5) berlangsung istimewa. Pasalnya, dari lima ribuan peserta yang ikut, ada 3 orang penyandang tuna netra yang mengikuti UTBK ini.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi momen istimewa, dimana untuk pertama kalinya, seleksi masuk perguruan tinggi diikuti oleh peserta berkebutuhan khusus cacat netra.
"Di periode kedua kepemimpinan saya, baru sekali ini diikuti oleh penyandang khusus cacat netra dan ini sangat istimewa. Saya sangat mengapresiasi semangat mereka," tutur Rektor Unsrat, Prof DR Ellen Kumaat, saat meninju langsung pelaksanaan UTBK.
Selain ruangan khusus dan terpisah dari peserta umum, ketiga peserta tersebut juga mendapat pengawasan khusus dari para dosen panitia UTBK, dengan tujuan jika ada yang kurang paham, bisa langsung dibantu.
"Apalagi ini masih yang pertama kali. Jadi, kita memberikan pengawasan agar bisa membantu kapan saja mereka membutuhkan," ujar Kumaat.
Untuk peserta tuna netra sendiri, semua materi UTBK dinarasikan dalam bentuk audio berupa suara. Ini juga dilakukan serentak di semua perguruan tinggi di Indonesia dimana ada 70 siswa tuna netra yang mendaftar dan 3 diantaranya ada di Unsrat.
ADVERTISEMENT
Setiap item soal telah diakomodasi berdasarkan kebutuhan, kemampuan dan keterbatasan tuna netra, isi materi tes setara dengan peserta yang dapat melihat, waktunya juga sama hanya soalnya dikurangi 20 persen. Selain itu teks bacaan tidak lebih dari 3 paragraf untuk memudahkan peserta mengingat dan memahami.
"Ini sesuai dengan kebijakan Kemenristek Dikti dan dilakukan menyeluruh di Indonesia khusus bagi peserta berkebutuhan khusus. Semoga mereka berhasil dan bisa masuk kuliah di Unsrat ataupun kampus yang hendak mereka tuju," ujar Kumaat, yang didampingi Wakil Rektor 1 Prof Grevo Gerung.
Adapun ketiga peserta masing-masing Tesalonica Loronusa, Anastasya Mamuaya dan Ni Kadek Rustian. Ketiganya merupakan lulusan Sekolah Luar Biasa Bartimues Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
carla gereth
ADVERTISEMENT