Upaya Pelaku Wisata untuk Bangkit Usai Pandemi COVID-19: Promosikan Lewat Foto

Aktivitas fotografi yang memanfaatkan pesona keindahan wisata di Sulawesi Utara

MINAHASA - Berbagai cara dilakukan oleh pengusaha jasa wisata untuk bangkit dari keterpurukan usai dilanda pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap melemahnya perekonomian di berbagai sektor.

Satu di antaranya Tasik Ria Resort. Bekerja sama dengan The Art of Boundless Romance (ABR), komunitas fotografi ternama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), berusaha membangkitkan geliat dunia pariwisata setelah berhenti sebentar karena pandemi.

Mempromosikan dengan cara hunting foto di berbagai spot menarik di resort yang terkenal namanya di belahan dunia karena sering dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman).

Sebanyak 30 orang fotografer ambil bagian mengeksplor titik-titik terindah yang akan dijadikan background yang menarik wisatawan untuk kembali berkunjung ke resort yang terdapat di Kabupaten Minahasa tersebut.

“Tasik Ria Resort ingin mengambil bagian untuk membangkitkan kembali pariwisata Sulut usai Indonesia dilanda wabah pandemi COVID-19. Kita awali dengan mempromosikan kembali objek pariwisata Sulut lewat fotografi,” ujar Cika, General Manager Tasik Ria Resort.

Kata dia, pihaknya membuka peluang sebesar-besarnya untuk bekerja sama dengan komunitas-komunitas yang ada di Sulut bersama membantu mempromosikan resort tersebut.

“Kami pun menggandeng komunitas fotografi terbesar di Indonesia, the ABR, yang sekaligus kita mensupport komunitas ini pada anniversary ke-8 tahunnya,” ujar Cika.

Sementara itu, Ketua ARB Jemmy Liem mengatakan, fotografer yang datang tidak hanya khusus untuk model fotografer melainkan macro, landscape, underwater dan lain sebagainya.

Mereka juga datang dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda dan tidak hanya fokus sebagai juru foto, ada dokter, perawat, dosen, guru, tenaga dan lain sebagainya.

Kata dia, mereka memilih Tasik Ria Resort sebagai lokasi untuk merayakan anniversary ke-8 karena memiliki berbagai spot menarik.

“Untuk konsepnya ada dua, yaitu casual dan bridal dengan menghadirkan enam model. Yang pasti kami ingin membantu untuk meramaikan kembali pariwisata di Sulut,” ujarnya kembali.

febry kodongan