Video: Melihat Kota Manado yang Sepi Saat Malam Tahun Baru

Konten Media Partner
1 Januari 2021 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepolisian berjaga-jaga di sejumlah ruas jalan di Kota Manado yang sering dijadikan lokasi pusat keramaian pada malam tahun baru. Kali ini, malam pergantian tahun dilarang menggelar kegiatan apapun.
zoom-in-whitePerbesar
Kepolisian berjaga-jaga di sejumlah ruas jalan di Kota Manado yang sering dijadikan lokasi pusat keramaian pada malam tahun baru. Kali ini, malam pergantian tahun dilarang menggelar kegiatan apapun.
ADVERTISEMENT
MANADO - Kota Manado sepi pada malam tahun baru. Larangan untuk beraktivitas merayakan malam pergantian tahun tersebut, membuat Kota Manado bak kota mati. Pemberlakuan jam malam sejak pukul 18.00 Wita atau jam 6 sore, semakin membuat ibu kota Provinsi Sulawesi Utara ini tak menampakan keceriaan menyambut tahun baru.
ADVERTISEMENT
Manadobacirita mengambil video di sejumlah lokasi yang ada di Manado, yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu menjadi pusat keramaian saat malam tahun baru. Tidak ada aktivitas sama sekali. Bahkan, di jalan Boulevard sebagai kawasan ekonomi tidak ada aktivitas sama sekali karena dilakukan pemblokiran arus lalu lintas.
Sementara, terlihat juga penjagaan dilakukan oleh pihak kepolisian di sejumlah titik. Selain itu, ada patroli yang dilakukan oleh polisi untuk mengecek jika ada kerumunan yang bermaksud melakukan perayaan malam tahun baru ataupun pesta kembang api.
Kapolresta Manado, Kombes Pol Elvianus Laoli mengaku jika penjagaan yang dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerumunan warga yang bisa berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona. Untuk itu, ada pembatasan yang dilakukan pada malam tahun baru.
ADVERTISEMENT
"Karena sedang menghadapi pandemi COVID-19, kami menjaga masyarakat untuk tidak melakukan pesta, tidak berkumpul. Masyarakat di rumah saja, dengan keluarga, berdoa di rumah, sehingga penyebaran corona bisa kita tekan. Pemberlakuan jam malam, pembatasan di area publik," kata Laoli.
febry kodongan