Video: Pernyataan Keluarga Korban Pembantaian KKB di Papua
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kedatangan jenazah Yafet yang bekerja sebagai operator alat berat ekskavator dalam proyek pembukaan jalan di Papua sebelum diserang oleh KKB, disambut histeris keluarga yang telah menunggu di kargo Bandara Sam Ratulangi.
Isak tangis keluarga tak bisa dibendung saat peti jenazah Yafet tiba. Beberapa orang juga langsung memeluk peti jenazah dari orang terkasih mereka.
Sebelumnya, keluarga Yafet menceritakan jika mereka melihat aksi pembantaian yang dilakukan oleh KKB lewat video yang tersebar di grup whatsapp. Mereka juga langsung mengetahui jika Yafet menjadi korban aksi brutal itu.
Vanclief Rompis, anak Yafet mengaku jika ada perasaan sakit hati dan ingin membalas aksi yang harus diterima oleh ayahnya itu. Namun, Vanclief dan keluarga lainnya menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke pihak pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dirinya menyebutkan jika semua orang yang melihat anggota keluarganya mendapatkan perlakuan tidak adil akan merasa sangat sakit hati. Apalagi, dia mengenal sosok ayahnya sebagai orang yang baik dan perhatian untuknya.
"Terus terang saya sedih, karena ayah saya itu orangnya sangat baik untuk kami. Bahkan, saya yang sudah besar tetap diperhatikan. Sering sekali saya ditelepon," ujar Vanclief.
febry kodongan