Wagub Sulut Ajak Warga Gereja Tampil Terdepan Menolak Intoleransi

Konten Media Partner
12 Oktober 2019 0:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw saat berbicara dalam seminar dan dialog tentang Isu Rasisme dan Intoleransi yang diselenggarakan di Gedung Kantor Sinode GMIM. (foto: dokumen humas pemprov sulut)
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, saat menjadi pembicara di seminar dan dialog tentang Isu-isu Rasisme dan Intoleransi, di Aula Kantor Sinode GMIM, Kota Tomohon, Jumat (11/10), mengajak kepada seluruh warga gereja, untuk menanamkan sikap toleransi yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Kandouw, warga gereja terutama GMIM sebagai lembaga terbesar di Sulawesi Utara, harus memiliki sikap saling menghormati terhadap orang lain, tanpa memandang suku, agama maupun ras seseorang. Untuk itu, dirinya meminta agar sikap toleransi dan anti rasisme harus dibangun sejak kecil.
Kandouw bilang, saat ini rasisme dan intoleransi adalah kejadian nyata dan banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat. Banyak ujaran-ujaran berbau rasisme, sikap inteloransi, yang mengakibatkan pertengkaran dan perpecahan, hingga memakan korban.
"Kita harus lawan rasisme dan praktek intoleran. Harusnya perbedaan-perbedaan yang ada, berperan sebagai alat pemersatu, bukan pemecah. Rasisme dan intoleran tentunya sangat berlawanan dengan Pancasila," ujar Kandouw.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara ini juga ingin agar warga gereja, menjadi garda terdepan melawan melawan rasisme, radikalisme dan intoleran.
ADVERTISEMENT
“Ajaran kitab suci jelas, bagaimana mengajarkan tentang kasih. Untuk itu, kita sebagai warga gereja dalam hal ini GMIM, agar tampil terdepan menyuarakan kasih itu, demi Indonesia yang lebih baik," tutur suami dari dr. Kartika Devi Tanos ini.
manadobacirita