Warga Bolmut Rekayasa Jalur Muara Sungai Untuk Kurangi Dampak Abrasi

Konten Media Partner
5 April 2020 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melakukan gotong royong membuka jalur baru muara sungai untuk merekayasa aliran air yang menyebabkan abrasi di daerah tersebut (foto: rifai abdullah/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melakukan gotong royong membuka jalur baru muara sungai untuk merekayasa aliran air yang menyebabkan abrasi di daerah tersebut (foto: rifai abdullah/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
Ancaman abrasi di wisata Pantai Bunga Indah, Desa Kuhanga, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, terus mengkhawatirkan warga. Hal ini mendorong warga untuk mencari alternatif agar abrasi tak terus terjadi. Salah satunya dengan gotong royong merekayasa jalur baru muara sungai.
ADVERTISEMENT
Gotong royong antara pemerintah desa dan warga dilakukan Minggu (5/4) pagi hingga siang hari ini. Kegiatan tersebut, dilakukan tanpa bantuan alat berat, dan hanya menggunakan peralatan manual seperti, Cangkul dan Sekop.
Mereka berharap, dengan merekayasa jalur baru muara sungai, mereka akan menjauhkan dampak abrasi dari lokasi pohon kapuraca yang jadi daya tarik wisata, serta menyelamatkan perkebunan kelapa milik warga.
"Kian hari abrasi semakin meluas. Saat ini sudah 2 pohon kapuraca dan 5 pohon kelapa sudah roboh. Jadi harus cepat kita tanggulangi. Salah satu cara paling cepat adalah dengan membuat jalur baru muara sungai," kata Kepala Desa Kuhanga, Ismail Sanggilang.
Dijelaskan Sanggilang, persoalan abrasi sebenarnya sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Kecamatan. Namun, Sanggilang memahami jika saat ini situasi seluruh daerah sedang memerangi penyebaran Virus Corona.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita menunggu pihak Kabupaten yang terus terang tengah disibukan dengan virus corona, tentu akan lama penyelesaian. Jadi, kami mengambil langkah cepat bersama warga setempat, dengan menggunakan peralatan apa adanya. Tapi, warga menyambutnya dengan baik," kata Sanggilang.
"Saat ini kita menunggu air pasang tiba, agar air laut melewati jalur yang telah kita buat tadi," katanya kembali.
Sementara, Ketua Karang Taruna Desa Kuhanga, Nova Nayoan menyebutkan, pihaknya akan melakukan penanaman pohon mangrove di sekitaran sungai, untuk menjadi benteng dari abrasi. Namun demikian, rencana itu belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini, mengingat masih adanya kondisi darurat wabah virus corona.
"Tentunya kita harus ikut bersama masyarakat menjaga lingkungan kita," kata Nayoan.
Rifai Abdullah/manadobacirita
ADVERTISEMENT