news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga Kepulauan Sangihe Protes Tol Laut Dihentikan

Konten Media Partner
20 Februari 2019 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kapal Kargo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kapal Kargo
ADVERTISEMENT
WARGA Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, memprotes adanya perubahan rute Tol Laut yang sebelumnya melintas di wilayah mereka, kini dirubah hanya berlabuh di Kota Bitung. Sebelumnya, rute tersebut meladeni Surabaya-Makassar-Tahuna Sangihe.
ADVERTISEMENT
Menurut Simon Harikedua, berubahnya jalur tol laut itu, justru telah mencederai keinginan Presiden Joko Widodo, yang ingin membantu masyarakat di daerah terpencil, dengan menekan harga kebutuhan lewat kemudahan akses transportasi.
"Lucunya jalur tol laut itu malah dialihkan ke Kota Bitung yang memang Kota Pelabuhan yang maju. Jadinya, kami di daerah kepulauan harus mengambil barang dari Bitung lagi dan harganya pasti melonjak lagi," tutur Harikedua, Rabu (20/2).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Feliks Gagaube menyebutkan jika perubahan rute itu pasca diterbitkan Surat Keputusan (SK) November 2018 lalu.
"Saya masih belum tahu alasan perubahan rute tol laut ini. Tapi, yang pasti ada kesenjangan lagi yang terjadi akibat perubahan ini," tutur Gagaube.
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, penerapan program oleh pemerintah pusat sebenarnya sudah normal dan membantu perekonomian warga di wilayah terpencil, terisolir, dan terluar, sekaligus membantu harga kebutuhan warga lebih murah dan terjaga karena barang langsung berada di Sangihe.
"Terakhir, tol laut mengantarkan bahan kebutuhan pokok dan penting ke Tahuna 26 Desember lalu dan sekarang sudah tidak lagi. Kami, akan berupaya meminta Pemerintah Pusat untuk kembali memberlakukan Tol Laut di wilayah Sangihe," tutur Gagaube kembali.
Franky Salindeho