Warga Terdampak Bencana di Manado Butuh Air Bersih

Tim Manado Bacirita
1001 Media Partner kumparan
Konten dari Pengguna
7 Februari 2019 0:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Manado Bacirita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi pasca banjir di Kota Manado (foto: Humas Pemkot Manado)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pasca banjir di Kota Manado (foto: Humas Pemkot Manado)
ADVERTISEMENT
KOTA Manado, 1 Februari 2019 diterjang bencana berupa banjir dan tanah longsor. Dari data yang dihimpun Manado Bacirita, media partner Kumparan, sebanyak 2.523 jiwa terkena dampak bencana yang berasal dari 737 kepala keluarga yang tinggal di 23 Kelurahan dan 8 Kecamatan. Saat ini, para warga terdampak bencana tengah melakukan bersih-bersih rumah dan lingkungan mereka dari endapan lumpur yang terbawa saat bencana banjir terjadi. Sayangnya, para warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk menunjang kegiatan beres-beres rumah tersebut. Menurut warga, air bersih itu untuk digunakan mencuci rumah dan perabotan yang telah terendam lumpur banjir. "Kami sangat butuh air bersih bukan hanya untuk dikonsumsi, tetapi juga untuk bersih-bersih. Kan, tidak mungkin jika kami bersih-bersih rumah dan perabotan yang terkena lumpur dengan air kotor," tutur Sam Pinontoan, warga terdampak banjir, Rabu 7 Februari 2019. Selain air bersih, warga juga mengaku membutuhkan pakaian bersih dan kering untuk digunakan sehari-hari. Sementara, Rabu 6 Februari 2019, sejak pagi hari, hujan deras kembali mengguyur Kota Manado. Hal ini membuat warga resah akan terjadi bencana banjir susulan. Sejumlah warga asal Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken menyebutkan, jika mereka hingga saat ini belum selesai membereskan rumah mereka yang terendam banjir hingga mencapai atap rumah. "Kalau banjir lagi, memang sudah tidak bisa bilang apa-apa lagi. Tenaga sudah habis untuk membersihkan rumah. Rasa was-was tetap ada, tetapi kami berharap tidak sampai banjir lagi," kata Sam Mandak. Isa Anshar Jusuf
ADVERTISEMENT