Wawancara Wailan Kombaitan, Tang Sin Termuda yang Dipilih Roh Suci

Konten Media Partner
25 Februari 2019 0:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wailan Kombaitan saat ritual atau upacara Goan Siau. Wailan menjadi Tang Sin sejak tahun 2011 dan merupakan Tang Sin termuda
zoom-in-whitePerbesar
Wailan Kombaitan saat ritual atau upacara Goan Siau. Wailan menjadi Tang Sin sejak tahun 2011 dan merupakan Tang Sin termuda
ADVERTISEMENT
Pedang tajam ditebaskan ke bagian belakang tubuhnya. Pedang yang dua hari sebelumnya diasah dengan peralatan mesin ini, tak membuat badannya terluka dan mengeluarkan darah. Aksi ekstrim ini merupakan bentuk ritual upacara Goan Siau, 15 hari setelah Imlek.
ADVERTISEMENT
MENJADI seorang Tang Sin, awalnya tidak terpikirkan Wailan Kombaitan, pria kelahiran 5 November 1988 ini. Tang Sin yang merupakan badan kasar atau perwujudan roh suci yang turun ke bumi, tak sembarang memilih orang.
Apalagi Wailan awalnya bukanlah seorang penganut konghuchu, dirinya dilahirkan dari keluarga nasrani. Namun, karena sejak remaja sering ikut kegiatan di salah satu klenteng di Kota Manado, dirinya justru dipilih langsung sebagai Tang Sin, dalam ritual upacara poa poe.
"Waktu itu dari para rohaniawan dan umat datang ke rumah untuk meminta kesedian keluarga. Saya dapat restu, dengan syarat harus benar-benar ikut aturannya," tutur Wailan saat ditemui di Klenteng Seng Kong Bio, sehari sebelum ritual Goan Siau, (18/2).
ADVERTISEMENT
Wailan memulai tugas pertamanya menjadi Tangsin di tahun 2011, sekaligus menjadi Tang Sin termuda. Ciri khasnya adalah pakaian berwarna biru tak seperti Tang Sin lain, yang memilih baju berwarna merah.
"Menjadi Tang Sin itu bagaimana kita mengabdi. Bagaimana kita menjadi contoh yang baik. Makanya, kita harus bisa punya hal-hal yang baik," tutur Wailan.
Wailan menjelaskan, menjadi Tang Sin bukan hanya pada ritual upacara Goan Siau. Menurutnya, Tang Sin harus mencerminkan diri sebagai orang baik setiap harinya.
Berikut wawancara dengan Wailan, Tang Sin termuda di Kota Manado yang dipilih Roh Suci.
isa anshar jusuf