PMM 22 UMM Bagikan Masker & Hand Sanitizer Probiotik Untuk Warga Desa Sepanjang

Mandalika Naurah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, asli Sidoarjo.
Konten dari Pengguna
12 September 2020 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mandalika Naurah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sidoarjo, masih terdaftar sebagai wilayah zona merah di Jawa Timur, sampai 9 September 2020, dilansir oleh suryamalang.tribunnews.com. Korban dari virus corona ini pun masih terus berjatuhan, bahkan tak sedikit yang berguguran.
ADVERTISEMENT
Walaupun grafik data kasus masih naik, pemerintah sudah menerapkan kebijakan New Normal sejak Juni 2020 lalu. Kebijakan ini membuat masyarakat bisa melakukan kegiatan seperti biasa, namun dengan memberlakukan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, serta menjaga jarak atau tidak berkerumun.
Pemerintah telah menghimbau mengenai protokol kesehatan dengan berbagai cara, namun sepertinya hal tersebut masih belum membuat masyarakat sadar dan peduli dengan keadaan sekitar. Kerumunan orang-orang tanpa masker terlihat di beberapa tempat umum. Seakan tak mengenal kata takut, mereka tetap beraktivitas seperti biasa tanpa mengikuti protokol kesehatan.
Ini yang kemudian membuat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang merasa perlu untuk bertindak. Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 22 ini memilih untuk turun ke lapangan langsung membagikan masker lengkap dengan hand sanitizer alami yang mereka buat sendiri dari probiotik dan daun sirih.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang dinaungi Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) dan dibimbing oleh Firda Ayu Amalia SE., AK., M.SA. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) ini, membagikan 90 paket masker dan hand sanitizer kepada masyarakat di 3 daerah, yaitu Sepanjang, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Geluran. Kegiatan berbagi ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu mulai tanggal 12-14 September 2020.
“Tujuannya supaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa memakai masker itu penting apalagi di tempat umum”, jelas Ushy Amalia, koordinator kelompok.
Mereka meyakini bahwa sebenarnya masyarakat sudah memahami protokol kesehatan yang harus diterapkan, namun masih banyak yang mengabaikan. Melalui berbagi masker dan hand sanitizer yang bisa digunakan saat itu juga, para mahasiswa ini juga bisa menjelaskan secara singkat dan kembali mengingatkan tentang protokol kesehatan serta mengenai hand sanitizer alami hasil olahan mereka kepada masyarakat atau perorangan (mnd).
ADVERTISEMENT