Gencarnya Pemberitaan Picu Kenaikan Partisipasi Pemilih di Pilgub DKI

30 April 2017 9:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ahok-Djarot dan Anies-Sandi usai debat. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
KPU DKI Jakarta kemarin menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran dua. Berdasarkan hasil rekapitulasi, pasangan gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno meraih 57,96 persen atau 3.240.987 suara sementara Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menggaet 42,04 persen atau 2.350.366 suara.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU DKI Sumarno mengatakan partisipasi pemilih pada putaran kedua Pilgub DKI mengalami peningkatan dibanding putaran pertama. Jika sebelumnya tingkat partisipasi sebesar 75,75 persen, di putaran kedua ini, partisipasi pemilih mencapai 77,08 persen.
"Ini karena keberhasilan sosialisasi yang masif dari KPU DKI," ujar Sumarno saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (30/4).
Sumarno menilai, tingkat kesadaran politik masyarakat saat ini sudah meningkat. Mereka memilih untuk berpartisipasi dibanding menjadi golput.
"Meningkatnya kesadaran politik masyarakat Jakarta," ucap Sumarno.
Sementara menurut Komisioner KPU DKI Jakarta Mochamad Sidik, tingginya partisipasi pemilih Jakarta tahun ini setidaknya disebabkan tiga faktor.
Pertama, kedua pasangan calon gubernur memiliki visi-misi yang baik. Menurut Sidik, hal ini menjadi faktor terkuat melesatnya tingkat partisipasi pemilih di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Sumarno. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
Jika kita melihat visi-misi pasangan calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Jakarta akan dijadikan kota modern yang tertata rapi. Progam paslon nomor dua ini, kata dia, juga menjamin kebutuhan dasar warga, yaitu kesehatan, pendidikan dan perekonomian.
Sementara, jika kita melihat visi-misi yang diusung pasangan Anies-Sandi, Jakarta akan dijadikan sebagai kota maju dan beradab dengan menciptakan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, dan penanggulangan masalah mobilitas warga kota.
"Dari calon. Mereka punya visi dan misi yang baik. Tawaran visi dan misinya itu yang dilihat masyarakat jadi motivasi memilih," ujar Sidik saat dihubungi kumparan, Minggu (30/4).
Kedua, penyampaian berita pilkada yang masif oleh media massa terbukti efektif mengajak warga untuk berpartisipasi mencoblos masing-masing paslon.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU DKI, Mochammad Sidik (Foto: K. Wahyu Nugroho/kumparan)
"Selama ini penyampaian dari media massa, khususnya televisi, itu sangat mempengaruhi partisipasi pemilih. Setiap paslon yang diberitakan, mereka bisa tahu visi-misinya," kata Sidik.
Ketiga, KPU DKI mengaku saat ini timnya semakin baik menyiapkan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) dalam bentuk berkas C1 dan hasil perolehan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara.
"Terakhir ya dari KPU nya sendiri. Kita sudah matang menyiapkan berkas dan mengurus Daftar Pemilih Tetap (DPT)," tutupnya.
Hasil rekapitulasi menunjukkan tingkat partisipasi pemilih tertinggi berada di Kepulauan Seribu, yaitu 80,75 persen. Sementara partisipasi terendah berada di Jakarta Selatan dengan perolehan 75,36 persen.
Pembukaan kotak rekapitulasi Kep. Seribu (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Berikut rincian peringkat partisipasi pemilih dalam Pilgub DKI 2017 putaran 2:
Kepulauan seribu: 80,75%
ADVERTISEMENT
Jakarta Timur: 78,87%
Jakarta Utara: 77,56%
Jakarta Barat: 76,66%
Jakarta Pusat: 76,07%
Jakarta Selatan: 75,36%
Total tingkat partisipasi pemilih: 77,08%