news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komisi II Akan Undang Eks Jubir HTI Bahas Perppu Ormas

16 Oktober 2017 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisi II DPR berencana untuk mengundang sejumlah perwakilan organisasi masyarakat (Ormas). Hal itu dilakukan dalam rangka mendengarkan pendapat terkait penerbitan Perppu Ormas.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan mengundang perwakilan Ormas yang telah dibubarkan pemerintah, yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun, undangan tersebut bersifat perorangan.
"Organisasi juga kita undang untuk yang eks HTI, saya undang perorangan, yaitu jubirnya. Kita undang sebagai pribadi Pak Ismail Yusnanto," ujar Ketua Komisi II, Zainudin Amali, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/10).
Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto (Foto: ANTARA/Muhammad Adimadja)
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto (Foto: ANTARA/Muhammad Adimadja)
Ormas HTI sudah dibubarkan sejak 19 Juli lalu. Pemerintah menggunakan Perppu Ormas sebagai dasar hukum pembubaran HTI, bukan melalui proses pengadilan.
Zainudin menjelaskan, ada beberapa ormas lain yang juga akan dihadirkan, seperti MUI (Majelis Ulama Indonesia), PP Muhammadiyah, hingga pimpinan agama lainnya.
"Ormas yang diundang para Ketum yang akan diundang seperti Ketum MUI, PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), PP Muhammadiyah kemudian dari pimpinan-pimpinan agama lainnya seperti PGI (Persatuan Gereja Indonesia), KWI (Konferensi Waligereja Indonesia), dan lain-lain," kata Zainudin.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga akan mengundang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Tito Karnavian.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa mulai besok, agenda Komisi II untuk mengundang perwakilan dari pihak masyarakat sudah akan dijalankan.
"Besok kita sudah memulai dengan mengundang pihak dari masyarakat untuk mendengarkan pandangan mereka, baik yang mendukung maupun menolak maupun posisi yang di tengah-tengah," pungkasnya.