Pelukan Hangat Orang Tua untuk Bayi Debora: Badannya Sedingin Es Batu

10 September 2017 2:51 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Debora yang meninggal di Mitra Keluarga (Foto: Instagram/@henny.silalahi)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Debora yang meninggal di Mitra Keluarga (Foto: Instagram/@henny.silalahi)
ADVERTISEMENT
Tangis Henny pecah setelah dokter memberitahu bahwa anaknya, Tiara Debora Simanjorang, meninggal dunia. "Dia (dokter) hanya bilang turut berduka cita," kata Henny saat ditemui di rumahnya, Kampung Baru, Tangerang, Banten, Sabtu (9/9).
ADVERTISEMENT
Henny lalu memeluk bayi mungilnya yang tergolek tak bernyawa di tempat tidur rumah sakit. Suhu badannya membeku, beberapa selang masih terpasang di mulut dan hidungnya.
"Sudah kayak es batu (suhu badannya), bayi kan cepat banget perubahan suhunya," kata Henny dengan mata berkaca-kaca.
Kala itu, Minggu (3/9), menjadi hari paling menggetirkan bagi Henny Silalahi dan suaminya, Rudianto Simanjorang. Putri bungsu mereka yang baru berusia 4 bulan, meninggal dunia di ruang IGD RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat.
Henny Silalahi, ibunda Debora. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Henny Silalahi, ibunda Debora. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Malam hari sebelum putrinya meninggal, Henny menemani Debora seperti biasa. Sambil memberikan susu dan memeriksa popok Debora, Henny melihat ada yang janggal di bantal putrinya.
"Tapi saya lihat dia punya bantal itu basah," ujar Henny.
ADVERTISEMENT
Henny lantas mengganti bantal Debora. Tak berselang lama kemudian, bantal tersebut kembali basah. Hingga ketiga kalinya, Henny curiga dengan kondisi Debora. "Saya ambil alasnya dulu, saya taruh (Debora), nggak tahunya dia sesak. Ini kok beda, enggak kayak biasanya," kata Henny sambil mengingat kronologi awalnya.
Henny langsung memanggil suaminya, Rudi, yang sudah terlelap, mengabarkan bahwa Debora sedang sakit. Dengan sigap, Henny dan Rudi mengambil telepon genggam dan menyalakan motornya. "Hanya itu (handphone) yang ingat," kenang Henny.
Orang tua bayi Debora yang meninggal (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua bayi Debora yang meninggal (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Tanpa mempedulikan pakaiannya, Henny menggendong Debora. Mereka bergegas menuju rumah sakit terdekat menggunakan sepeda motor dengan kecepatan tinggi. "Sudah kayak setan lah mas," kata Henny.
Sesampainya di RS Mitra Keluarga Kalideres, Debora langsung mendapatkan pertolongan pertama dari dokter di IGD. Namun sekitar satu jam kemudian, dokter mengatakan Debora harus dibawa ke ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
ADVERTISEMENT
"Dokternya bilang, 'Bu harus ya, harus ke PICU' kata dia gitu," terang Henny.
Menurut Henny, saat itu dokter menyebut paru-paru Debora harus dipompa agar pernapasannya stabil. Sedangkan, alat tersebut hanya tersedia di ruang PICU.
Henny Silalahi, ibunda Debora. (Foto:  Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Henny Silalahi, ibunda Debora. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Mendengar saran dokter, Henny pun meminta agar bayinya segera masuk ke ruang PICU. Akan tetapi, kata Henny, dokter tersebut memberitahu agar Henny mengurus biaya administrasi terlebih dahulu.
Henny lantas menyuruh Rudi untuk bergegas ke bagian administrasi. Rudi mengabarkan, pihak rumah sakit meminta agar uang muka (Down Payment/DP) untuk masuk ke ruang PICU harus diserahkan terlebih dahulu. Rudi lalu pulang dan mengambil uang tunai dari ATM sebesar Rp 5 juta.
Namun sayang, uang Rp 5 juta yang mereka bawa ditolak pihak rumah sakit. Jumlah uang yang diberikan, rupanya kurang dari uang muka yang seharusnya, yaitu Rp 19,8 juta. Henny sampai harus mengiba dan memohon kepada pihak rumah sakit agar segera menolong anaknya.
Debora meninggal di RS Mitra Keluarga Kalideres (Foto: Facebook/Birgaldo Sinaga)
zoom-in-whitePerbesar
Debora meninggal di RS Mitra Keluarga Kalideres (Foto: Facebook/Birgaldo Sinaga)
Mereka sempat memberikan kartu BPJS kepada pihak rumah sakit sebagai jaminannya. Namun, kata Henny, pihak rumah sakit menolaknya, dengan dalih belum bekerja sama dengan pemerintah untuk penanganan pasien BPJS.
ADVERTISEMENT
Segala macam cara dilakukan Henny. Dia menyuruh Rudi untuk menelpon sanak saudara agar dapat memberikan bantuan.
Henny juga berusaha untuk menelepon rekan-rekannya, meminta referensi rumah sakit mana saja yang menerima pasien BPJS dan terdapat ruang PICU di dalamnya.
Hingga akhirnya, Henny melihat monitor denyut jantung Debora berhenti berdetak. Namun dokter menyebut paru-paru Debora masih bernafas.
Debora meninggal di RS Mitra Keluarga Kalideres (Foto: Facebook/Birgaldo Sinaga)
zoom-in-whitePerbesar
Debora meninggal di RS Mitra Keluarga Kalideres (Foto: Facebook/Birgaldo Sinaga)
Beberapa saat kemudian, Dokter menyatakan nyawa Debora tidak dapat tertolong. Tangis Henny seketika pecah, lantaran harus menerima kepergian bayi mungilnya secepat itu.
Henny memeluk jasad Debora yang sudah membeku. Mereka berdua lalu mengambil putrinya dan membawanya pulang ke rumah tanpa mempedulikan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit.
Sesampainya di rumah, mereka mendandani bayi cantik Debora, sebelum akhirnya melepas kepergian putri mereka untuk selama-lamanya di TPU Tegal Alur.
Makam Bayi Debora di TPU Tegal Alur  (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Makam Bayi Debora di TPU Tegal Alur (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Dalam website resminya, Pihak RS Mitra Keluarga Kalideres memberikan pernyataan mengenai kematian Debora. Pihak rumah sakit mengklaim sudah mendapat tindakan penyelamatan nyawa (life saving) berupa penyedotan lendir, pemasangan selang ke lambung dan intubasi (pasang selang napas). Lalu, melakukan bagging atau pemompaan oksigen dengan menggunakan tangan melalui selang napas, infus, obat suntikan, dan diberikan pengencer dahak (nebulizer). Pemeriksaan laboratorium dan radiologi juga sempat ingin dilakukan.
ADVERTISEMENT
Pihak RS Mitra Keluarga dalam pernyataannya, juga sudah meminta orang tua pasien untuk merujuk Debora ke rumah sakit yang menerima pasien BPJS. Namun sebelum dirujuk, kondisi Debora memburuk.
Tanggapan RS Mitra Kalideres mengenai Debora (Foto: http://mitrakeluarga.com)
zoom-in-whitePerbesar
Tanggapan RS Mitra Kalideres mengenai Debora (Foto: http://mitrakeluarga.com)