Geliat Buku Indie: Setia di Pasar yang Sepi

3 Oktober 2017 18:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pesta buku dunia, Frankfurt Book Fair, akan kembali digelar sepekan lagi, 11-15 Oktober 2017. Di sana, beragam literatur akan berderet dijajakan oleh para pegiat literasi. Berbagai penerbit, raksasa maupun indie, turut menyemarakkan.
ADVERTISEMENT
Tentu, tak hanya Frankfurt di Jerman yang punya hajatan buku. Indonesia, walau antusiasmenya mungkin tak setinggi itu, punya perhelatan serupa. Sebut saja Kampung Buku Jogja yang akan berlangsung lima hari mulai Rabu hingga Minggu, 4-8 Oktober.
Gelaran itu cukup istimewa karena menggandeng puluhan penerbit indie dari berbagai daerah di Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi penerbit-penerbit indie untuk saling bertemu, bertukar pikiran, dan bertukar karya
Melalui gelaran tersebut, kolaborasi antar penerbit indie Indonesia akan makin erat terbentuk, mendorong lebih banyak lagi karya untuk dibuat dan diterbitkan.
Memang, tak bisa dipungkiri, gegap-gempita deretan hajatan buku di atas baru dirasakan sebagian orang. Meski begitu, idealisme para pegiat dan penerbit indie terus membara, walau mungkin masih menapak di jalan yang sepi dan minim atensi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana geliat dan jatuh bangun para penerbit indie untuk terus bertahan, berkarya, dan menerbitkan buku berkualitas? Simak di liputan khusus kumparan, Kamis, 5 Oktober 2017.
Geliat Buku Indie (Foto: Prima Gerhard/kumparan)