Jurnalis Rusia Selamat dari Upaya Pembunuhan oleh Pria Cacat Mental

9 November 2017 5:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jurnalis Rusia Tatyana Felgenhauer (Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Rusia Tatyana Felgenhauer (Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
ADVERTISEMENT
Jurnalis radio asal Rusia, Tatyana Felgenhauer, berhasil selamat dari insiden penusukan yang terjadi pada bulan Oktober lalu. Dilansir Associated Press, penyerangan tersebut dilakukan secara terencana sebagai upaya pembunuhan Tatyana, host sekaligus pemimpin redaksi media Ekho Moskvy.
ADVERTISEMENT
Tatyana ditusuk di bagian lehernya saat ia tengah berada di kantor berita yang terletak di Moskow pusat.
Tim investigasi peristiwa yang dialami oleh Tatyana mengidentifikasi pelaku bernama Boris Grits (48) yang memiliki dua kewarganegaraan: Rusia dan Israel. Saat ini, ia telah ditahan dan akan segera menjalankan sidang. Pihak kepolisian menyatakan Grits memiliki kondisi mental yang tidak stabil.
Ditekan oleh aktivis hak asasi manusia, Presiden Vladimir Putin menolak anggapan bahwa serangan terhadap Tatyana dilatarbelakangi oleh berita-beritanya yang kritis terhadap pemerintah. Putin menyebut penyerang Tatyana sebagai "orang sakit".
Tatyana yang telah keluar dari rumah sakit menyatakan ia yakin Grits yang telah menyerangnya tersebut tidak sedikit pun memiliki masalah mental. Ia yakin Grits tahu persis apa yang tengah ia lakukan.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin dia waras, dia sudah merencanakannya dengan sangat hati-hati," kata Felgenhauer yang sedang mengenakan syal untuk menyembunyikan luka-luka itu.
Dokter mengatakan bahwa wartawan tersebut masih harus menjalani rehabilitasi setidaknya dua bulan sebelum dia dapat kembali mengudara.
Serangan terhadap Tatyana termasuk yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap wartawan dan aktivis oposisi di Moskow, terjadi dua minggu setelah sebuah stasiun televisi milik pemerintah menargetkan ‘serangan’ terhadap Tatyana yang telah keras mengkritik. Saluran televisi negara Rossiya 24 mengklaim bahwa Ekho Moskvy dibayar untuk "masyarakat yang tidak stabil" menjelang pemilihan presiden Rusia pada bulan Maret.
Penyerang jurnalis Rusia, Boris Grits (Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang jurnalis Rusia, Boris Grits (Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Pimpinan Redaksi Ekho Moskvy Alexei Venediktov menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan petisi kepada para penyidik untuk melihat kemungkinan adanya hubungan antara penyerang dan laporan kotor tersebut, Berkas kasus yang dimiliki pengacara stasiun tersebut menunjukkan bahwa penyerang memiliki anak buah, katanya.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa hal yang aneh dalam kasus ini ... yang bersaksi tentang fakta bahwa dia mengetahui sesuatu yang tidak akan dia bicarakan ... dan bahwa dia memiliki kaki tangan," kata Venediktov.
Saat ini, kantor berita Ekho pun tetap ramai sibuk seperti biasa. Ruang tamu tempat terjadinya penyerangan terhadap Tatyana sebulan lalu pun telah dibereskan. Hanya saja, suasana kantor masih tetap dalam kondisi waspada.
"(Kami merasa) lega karena Tatyana hanya ‘berjarak’ empat milimeter dari kematian," kata Venediktov. Untungnya, pisau penyerang tersebut tidak mengenai organ vital, walau hanya berjarak satu goresan.
"Kegelisahan muncul karena seorang wartawan diserang dan hampir terbunuh di tempat kerjanya,” lanjut Venekdiktov
Untuk antisipasi kejadian dan menghindari kejadian serupa terjadi lagi, stasiun berita tersebut terus berupaya untuk meningkatkan keamanan.
ADVERTISEMENT