Klarifikasi HDS ‘Krimi’ Eks Mahasiswa UI Diduga Tak Sepenuhnya Benar

25 November 2017 13:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Indonesia. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Indonesia. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Nama Krimi, alias HDS, tengah ramai diperbincangkan di jagat maya karena deretan prestasinya yang katanya tidak benar. Cerita mengenai HDS mulai viral saat Fauziah Zen, dengan akun Twitter @fautherklots, memulai rangkaian cuitan berisi kronologi kebohongan HDS ketika masih menjadi mahasiswa UI, hingga akhirnya hijrah ke Negeri Jiran.
ADVERTISEMENT
Menanggapi cerita buruk tentang dirinya yang viral, HDS melakukan klarifikasi mengenai kebohongan akademik dan prestasinya. Dalam klarifikasi yang diterima kumparan melalui surel pada Jumat (24/11), HDS mengakui kesalahannya dan memohon maaf sebesar-besarnya atas masalah transkrip nilai dan foto wisuda yang dipalsu.
Walau begitu, HDS mengklaim tak semua prestasi yang ia dapatkan kebohongan semata. HDS mengatakan, prestasinya sebagai peraih Anugerah Tokoh Siswa (Mahasiswa Berprestasi Nasional) 2016/2017 untuk International Students dan CoCurriculum Excellence Award adalah murni hasil usahanya dan bukan rekayasa.
Namun ternyata, klarifikasi HDS itu disebut mengandung kebohongan dan fakta tak akurat.
Ilustrasi curang (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi curang (Foto: Pixabay)
Melalui surel yang diterima kumparan hari ini, Sabtu (25/11), seorang mantan mahasiswa University Malaya pada periode yang sama dengan HDS, menemukan beberapa fakta yang tidak akurat atas klarifikasi HDS.
ADVERTISEMENT
Berikut klarifikasi balasannya terkait pernyataan HDS yang diterima kumparan:
Terkait artikel klarifikasi oleh HDS, saya selaku mantan mahasiswa University Malaya pada masa yang sama dengan HDS menemukan beberapa fakta yang tidak akurat dari pernyataan HDS tersebut, terutama terkait anugerah tokoh mahasiswa internasional yang diraihnya. Dan saya juga memiliki bukti atas kebohongan yang sekali lagi HDS lakukan dalam pernyataan tersebut.
Alasan saya melakukan ini bukanlah bentuk bully ataupun berusaha menjatuhkan HDS, tapi dikarenakan HDS masih berusaha mencari simpati dan mencari pembenaran atas kesalahannya yang saya rasa bukanlah sikap yang benar untuk dilakukan. Hal ini telah menjadi rahasia umum di kalangan mahasiswa Indonesia di kampus pada masa itu. Dan alasan isu ini tidak pernah dipublikasikan karena terkait nama baik kampus.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kumparan mencoba menghubungi alumnus UM Malaysia itu dan HDS, untuk menunggu respons dari keduanya.