Ragam Paket Pacar Bayaran si Penawar Sepi Hati

22 Februari 2017 14:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cinta dipengaruhi hormon feromon. (Foto: freepik.com)
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga.
Itu lirik pembuka lagu Kata Pujangga yang dibawakan Raja Dangdut Rhoma Irama.
ADVERTISEMENT
Rasa-rasanya, lagu itu pas sekali untuk menggambarkan betapa hidup tanpa cinta terasa begitu hambar.
Ya, kami sedang bicara padamu, wahai kaum jomblo.
Bayangkan hatimu hampa ketika jalan-jalan ke mal dan melihat pasangan sedang bergandengan tangan mesra.
Atau saat kamu makan dengan klien di sebuah fine dining restaurant, lalu bertemu pasangan kekasih yang menikmati santap malam bersama sambil diselingi canda tawa renyah.
Melihat mereka, hatimu mencelos, tak peduli kamu sedang tampil dalam gaya terbaik sekalipun. Kamu lantas menghela napas, mencoba menerima nasib hidup menjomblo.
Tapi kamu tentu tak sendiri. Di luar sana, ada banyak jomblo lain. Mau apa-apa sendiri. Paling banter, ya sama kawan-kawan supaya tak terasa sepi.
Beberapa di antara mereka yang merasa kurang dan tak puas, lantas mencoba mengisi celah kosong di hati dengan cara instan.
ADVERTISEMENT
Terjadilah jual-beli cinta --bukan cinta sih tepatnya, tapi peran.
Muncullah fenomena pacar bayaran. (Baca: )
Mereka yang cerdik melihat kesempatan dalam keterbatasan manusia. Mereka yang mengomodifikasi rasa sepi menjadi pundi uang dengan menawarkan peran konkret: pacar.
Loe bayar, gue jadi pacar loe. Profesional. Sesuai kebutuhan loe.
Memberi bunga. (Foto: Pixabay)
Tapi pacar bayaran bukan cuma soal rasa sepi. Seorang penjaja jasa pacar bayaran, sebut saja Embriel, misalnya menceritakan ia disewa oleh seorang perempuan karena si perempuan merasa terdesak hendak dijodohkan oleh orang tuanya.
Perempuan itu menyewa Embriel untuk berperan jadi pacarnya, untuk memegang tangan dan merangkul mesra dia di hadapan orang tuanya, agar ia batal dijodohkan dengan lelaki yang tak berkenan di hatinya.
ADVERTISEMENT
Tapi rencana tinggal rencana. Orang tua si perempuan tetap menjodohkan putri mereka dengan lelaki idaman mereka --bukan idaman si anak.
Tragis, tapi begitulah hidup. Kerap berjalan tak sesuai harapan.
Ilustrasi bunga. (Foto: Pixabay)
Cinta yang kerap dipandang sebagai kemestian bagi orang untuk hidup berpasang-pasangan juga menjadi celah bagi kemunculan pacar bayaran.
Simak saja misal ucapan seorang ayah kepada putrinya. “Mana pacar kamu? Sini coba kenalin ke ayah. Kalau enggak ada, ayah jodohin ya.”
Jadi, gimana dong dengan mereka yang tak berpasangan?
Daripada dianggap “tak beres”, jalan amannya ya gandeng saja pacar bayaran untuk Tahun Baru Imlek, atau Lebaran, atau Natal, atau hari libur besar nasional lain yang mengharuskan mereka bertemu keluarga --jika tak bisa kabur.
ADVERTISEMENT
Paling tidak, dengan demikian, seorang jomblo akan terhindari dari stereotip “tak laku” di lingkungan keluarga atau mungkin pertemanan. (Simak ceritanya: )
Ilustrasi pasangan. (Foto: Pixabay)
Harga pacar bayaran ini beragam, mulai angka puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Harga ditentukan oleh si pelaku bisnis, disesuaikan dengan jasa yang ia tawarkan.
Tak jarang, ada pacar bayaran yang menyediakan paket tertentu atau paket hemat. Sangat fleksibel, sehingga konsumen bisa memilih sesuai kemampuan finansialnya.
Pacar bayaran siap menemanimu menghadiri berbagai jenis acara. Mulai dari jadi pendamping wisuda, acara pernikahan, hingga sekadar mengobrol dan menonton bioskop bersama. Bebas saja, sesuai kebutuhan dan keinginan kamu.
Berbagai jenis jasa itu dihargai beragam, sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Penyesuaian harga dan jasa kerap terjadi saat proses pencarian pacar bayaran, sampai akhirnya kedua pihak sepakat untuk bertukar nomor telepon.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa akun media sosial, pacar bayaran terang-terangan menawarkan jasa. Masing-masing penjual jasa akan membuka thread di akun tersebut, berisi paket jasa dan harga yang ia tawarkan.
Ragam paket bisa dikemas dalam bentuk seperti paket jalan-jalan saja yang bisa dipatok Rp 75.000-200.000 per jam, paket pendamping wisuda Rp 200.000-450.000 per acara --sudah termasuk berfoto dan kenalan dengan kawan-kawan dekat.
Ada juga paket hanya nongkrong atau ngobrol yang dihargai hampir serupa dengan paket jalan-jalan. Sementara buat yang bosan dan butuh hiburan, tersedia paket menonton bioskop dengan harga Rp 60.000 belum termasuk tiket bioskop.
Harga bisa berbeda-beda untuk tiap penyedia jasa. Di Kaskus misalnya ditemukan, beberapa user menawarkan diri sebagai pacar bayaran tanpa menetapkan paket harga dan jasa.
ADVERTISEMENT
Mereka hanya membuat thread berisi harga jasa untuk tiap menjadi pacar bayaran, mulai Rp 100.000 hingga Rp 500.000.
Para calon pengguna jasa cukup menimbang mana yang paling pas di hati dan kantong, lalu menghubungi yang bersangkutan. Dan seluruh “kasih sayang” itu bisa anda dapatkan bila anda punya cukup uang untuk mengisi perut anda dan pacar bayaran anda.
Dari hati ke hati. (Foto: Pixabay)
Tentu tak semua mau menggunakan jasa pacar bayaran. Sebagian asyik-asyik saja menjadi bagian dari singles phenomenon. Buat mereka, cinta tak harus datang dari luar, dari orang lain, tapi bisa dari diri sendiri.
Bagi mereka, peduli setan dengan omongan orang, sebab “Cuma gue yang paling tahu hidup gue dan apa yang gue mau.”
So guys, why so serious?
ADVERTISEMENT
Just live your life with your very own way!
Ilustrasi hati. (Foto: Pixabay)