news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rindu Laksa Sarawak

marisa febriana
Sesdilu 63
Konten dari Pengguna
3 Maret 2019 11:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari marisa febriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laksa Sarawak. Sumber: https://picgra.com/location/kedai-kak-bedah/481767961864730
Sebagian orang mungkin melihat pekerjaan diplomat sungguh menyenangkan karena dapat berkunjung dan tinggal di negara lain. Namun tahukah anda jika diplomat dan keluarganya juga harus selalu siap menahan rindu pada kampung halamannya, terutama masakannya, selama masa penugasannya di luar negeri? Dan sebaliknya, kita juga akan rindu masakan dari negeri tempat kita ditugaskan ketika kembali ke tanah air. Contohnya adalah yang terjadi pada saya dan keluarga yang bertugas di Kuching, Sarawak, Malaysia Timur.
ADVERTISEMENT
Tinggal di Malaysia mungkin tidak perlu banyak penyesuaian karena sebagai negara serumpun kita memiliki banyak persamaan masakan. Tapi jangan salah, soal rasa pasti berbeda meskipun masakan tersebut sama. Selain itu, ternyata banyak juga bumbu masak ataupun sayur mayur serta buah-buahan Indonesia yang tidak bisa kita jumpai di Malaysia.
Selama tinggal di Kuching saya selalu berupaya memasak menu Indonesia dan tidak lupa juga menyajikan masakan Indonesia dalam acara dimana kami mengundang mitra/warga setempat untuk mempromosikan kuliner nusantara. Dan sebaliknya, ketika kami kedatangan tamu dari Indonesia, saya juga harus mengetahui masakan setempat yang patut dicoba di Kuching, Malaysia. Karena itulah saya dan keluarga menjadi terbiasa makan dan bahkan bisa membuat Laksa Sarawak.
ADVERTISEMENT
Kali ini saya akan berbagi mengenai Laksa Sarawak, masakan khas dari Sarawak yang merupakan satu dari sekitar 9 jenis laksa yang ada di seluruh Malaysia. Menurut sejarah, awalnya laksa berasal dari daratan Tiongkok. Masakan ini sebetulnya adalah sup berisi seafood yang resepnya dibawa oleh para pedagang/pengelana dari Tiongkok yang kemudian menikah dengan perempuan dari Nusantara. Laksa adalah contoh perkawinan budaya dalam bentuk masakan, yakni sup yang awalnya bening kemudian ditambah santan dan cabai sebagai hasil perkawinan rasa dan tradisi Tiongkok dan Nusantara.
Laksa tidak hanya berevolusi di Nusantara, laksa juga menyebar ke Malaya dan Borneo dan mengalami perubahan dan penambahan berbagai bumbu lokal. Secara garis besar laksa terdiri dari tiga jenis, yakni laksa asam (kuahnya segar dari buah asam dan bunga kecombrang, rasa seafood yang kuat pada kuah karena dibuat dari seafood, warnanya merah dari cabai atau bisa juga putih kental), laksa kari (menggunakan santan, berwarna merah dari cabai, rasa kari yang tidak terlalu kuat) dan laksa kombinasi (bersantan dengan bumbu kari tetapi asam dan mengunakan cabai serta seafood).
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ada Laksa Penang khas dari Penang, Malaysia Barat atau dikenal juga dengan nama Asam Laksa yang kuahnya menggunakan daging ikan kembung yang dihaluskan (bukan udang), asam, serta pasta udang. Isian Laksa Penang adalah mie putih tebal, tauge, daun mint, nenas, timun, telur rebus, dan daun selada. Laksa yang sedikit mirip dengan Laksa Penang adalah Laksa Kuala Perlis dari Kuala Perlis yang kuahnya lebih kental dan tidak menggunakan nenas. Lalu ada juga Laksam dari Kelantan yang kuahnya putih pekat dan isinya adalah gulungan mie lebar dari tepung beras. Selain itu ada lagi Laksa Kelantan, Laksa Terengganu, Laksa Kedah, Laksa Johor, dan Laksa Melaka atau lebih dikenal dengan Laksa Nyonya yang mirip dengan Laksa Singapura.
ADVERTISEMENT
3 dari 9 laksa di Malaysia. Sumber: https://www.makansedap.my/tak-sangka-rupanya-ada-10-jenis-laksa-di-malaysia-singapura-mungkin-lebih-lagi/
Laksa Sarawak termasuk dalam jenis laksa kombinasi karena ia mengandung santan dan kari tapi juga segar dengan rasa asam dari buah asam, bunga kecombrang, lengkuas dan serai. Kuahnya dibuat dari kaldu udang dan kaldu ayam (yang dibuat dari kaki dan dada ayam), bumbunya terdiri dari berbagai bumbu rempah kering (kari) dan bumbu segar (bawang putih, bawang merah, kemiri, lengkuas, bunga kecombrang, cabai merah, serai, dll). Meskipun terdapat rempah kari, jangan bayangkan kuah Laksa Sarawak ini akan sama seperti kari India atau masakan gulai di Indonesia, karena dari wanginya pun kita akan tahu bahwa kuah laksa ini segar dan mengandung rasa asam. Untuk kemudahan, banyak pilihan bumbu Laksa Sarawak yang siap digunakan dan rasanya juga sangat enak.
Beberapa pilihan bumbu Laksa Sarawak instan. Sumber: laksa-sarawak.blogspot.com
Isian Laksa Sarawak adalah bihun jagung, irisan dada ayam, udang (bisa terdiri dari beberapa udang kecil atau sebuah udang besar), telur (tergantung selera, dapat berupa irisan telur rebus atau telur dadar), dan tauge mentah yang kemudian disiram kuah laksa lalu ditaburi daun ketumbar (bentuknya seperti daun seledri tetapi rasa dan baunya asam). Semangkuk Laksa Sarawak biasanya dilengkapi juga dengan sambal terasi khas Malaysia dan irisan jeruk asam (di Indonesia bisa diganti dengan jeruk limau).
ADVERTISEMENT
Di Sarawak, laksa umumnya dimakan pada pagi hari sebagai menu sarapan dengan harga RM 6 (sekitar Rp. 21.000,.). Anda akan menjumpai kedai laksa di berbagai penjuru Sarawak berdampingan dengan menu sarapan ala Malaysia lainnya seperti Nasi Lemak, Roti Canai, Mie Kolok, Nasi Ayam (Chicken rice/Nasi Hainan), dan sebagainya.
Laksa Sarawak disajikan di kedai sarapan. Sumber: https://www.hungrygowhere.my/dining-guide/best-of-malaysia/what-to-eat-in-kuching-in-24-hours-*aid-f66b3101/
Bagi saya, ketika menikmati masakan khas dari suatu tempat, saya berupaya untuk menyelami sejarah atau tradisi di balik masakan tersebut. Laksa adalah gambaran percampuran budaya yang akhirnya menjadi kekhasan suatu wilayah. Ia menjadi simbol penerimaan atas budaya pendatang yang kemudian melahirkan budaya dan identitas baru.
Menulis tentang Laksa Sarawak membuat saya ingin kembali ke Kuching dan menikmati semangkuk laksa yang ditemani segelas Es Teh Tarik khas Malaysia. Saya akan selalu rindu Laksa Sarawak, karena rasa adalah kenangan yang akan selalu ada.
ADVERTISEMENT