Manajemen Keberagaman dalam Film "Hidden Figures"

Maritza Siiriin
Mahasiswa S1 Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
26 Mei 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maritza Siiriin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keragaman (sumber : https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keragaman (sumber : https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam dunia yang semakin terhubung dan beragam, manajemen keberagaman menjadi pembahasan yang semakin relevan dan penting untuk dikulik. Film "Hidden Figures", yang dirilis pada tahun 2016, menawarkan gambaran mendalam tentang tantangan dan keberhasilan dalam mengelola keberagaman sumberdaya manusia yang ada di tempat kerja. Film ini mengangkat kisah nyata tiga wanita Afrika-Amerika yang bekerja di NASA pada era 1960-an, yaitu Katherine Johnson (diperankan oleh Taraji P. Henson), Dorothy Vaughan (Octavia Spencer), dan Mary Jackson (Janelle Monáe). Tidak hanya mengangkat isu gender dan rasial, tetapi film ini juga menunjukkan bagaimana inklusi dan penghargaan terhadap perbedaan dapat mendorong inovasi dan keberhasilan organisasi.
ADVERTISEMENT
Manajer yang ingin meningkatkan kinerja dan memulai inovasi setuju bahwa tim yang beragam menghasilkan hasil terbaik. Dalam satu survei terhadap 32 kepala departemen dan eksekutif, 84 persen menyatakan bahwa mereka lebih menyukai tim yang heterogen karena mereka mengarah pada berbagai sudut pandang dan ide yang lebih produktif. Dalam film "Hidden Figures," manajemen SDM dan manajemen keberagaman memainkan peran besar dalam menggambarkan bagaimana organisasi bisa berkembang jika mereka menghargai dan mengelola perbedaan di antara karyawan mereka.

Keanekaragaman dan Inklusi

Keanekaragaman adalah berbagai hal yang membuat perbedaan pada setiap orang, sementara inklusi adalah sejauh mana seorang karyawan merasa seperti menjadi anggota yang lebih terhormat dari kelompok di mana keunikannya sangat dihargai. Mengelola keragaman merupakan keterampilan manajemen utama dalam ekonomi global saat ini, dengan memaksimalkan potensi keuntungan keragaman dan meminimalkan potensi kerugian yang ditimbulkan dari keragaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Film ini menyoroti bagaimana pentingnya keberagaman dan inklusi di tempat kerja. Ketiga wanita tersebut bekerja di lingkungan NASA yang didominasi oleh pria kulit putih, tetapi kemampuan dan kontribusi mereka akhirnya diakui. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi yang inklusif dan menghargai perbedaan dengan memanfaatkan kekuatan keragaman. Yang akhirnya menciptakan kemungkinan tim mengalami efisiensi yang lebih tinggi, kualitas yang lebih baik, serta peningkatan inovasi dan kreativitas.

Mengatasi Diskriminasi

Hidden Figures juga menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh para wanita ini dalam menghadapi diskriminasi rasial dan gender. Ini menunjukkan betapa pentingnya kebijakan manajemen yang adil dan berkeadilan untuk menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan adil bagi semua.
Pada awal perjalanan karir baru Katherine, ia merasa bahwa dirinya mendapat prasangka dari rekan kerja divisinya, dimana gerak-gerik dirinya dipandang kurang sebagai pekerja wanita 'berwarna' disana. Prasangka merupakan kecenderungan untuk memandang orang yang berbeda sebagai orang yang berkekurangan. Komponen utama prasangka adalah stereotip, keyakinan yang kaku, berlebihan, dan tidak rasional terkait dengan sekelompok orang tertentu.
ADVERTISEMENT
Manajer dapat belajar menghargai perbedaan, dimana mereka mengenali perbedaan individu dan melihat perbedaan tersebut dengan sikap apresiatif.
Berikut adalah beberapa poin pembelajaran penting dalam Manejemen Keberagaman disebuah organisasi dari Film Hidden Figures
Manajemen yang baik dari SDM terlihat saat pihak NASA mulai menyadari kemampuan luar biasa yang dimiliki Katherine Johnson dalam matematika dan perhitungan orbit. Pihak NASA, Al Harrison (diperankan oleh Kevin Costner) melakukan evaluasi karyawan berdasarkan kinerja dan hasil kerja Katherine, bukan berdasarkan prasangka atau stereotip. Ini membantu mengurangi bias dalam penilaian dan promosi karyawan. Meski diawal perjalanannya, dia mengalami diskriminasi, pengakuan bakatnya membantu NASA mencapai kesuksesan dalam misi luar angkasa.
Dorothy Vaughan menunjukkan pentingnya pelatihan dan pengembangan karyawan. Momen ketika dia belajar sendiri tentang komputer IBM yang baru dan kemudian melatih timnya, dia menunjukkan bagaimana pelatihan yang tepat bisa membuka peluang karier dan meningkatkan efisiensi organisasi.
ADVERTISEMENT
Manajemen keberagaman yang baik, ditunjukkan dengan menerapkan dan menegakkan prosedur untuk melaporkan dan menangani keluhan diskriminasi yang jelas. Dalam salah satu adegan yang kuat, Katharine marah kepada atasannya, Al Harrison, tentang perlakuan diskriminatif ini. Harrison kemudian menghancurkan tanda "Colored Ladies Room" untuk mengakhiri pemisahan tersebut di kantor mereka, langkah ini menunjukkan simbolis menuju kesetaraan.
Film ini juga mengadopsi praktik rekrutmen yang inklusif untuk memastikan bahwa proses rekrutmen dan promosi mempertimbangkan kandidat dari berbagai latar belakang. Dorothy Vaughan, meskipun awalnya ia ditolak untuk promosi karena diskriminasi rasial dan gender, setelah menunjukkan keahliannya akhirnya diangkat sebagai pengawas divisi tersebut. menunjukkan bahwa kompetensi dan kerja keras bisa mengatasi hambatan diskriminasi.***
ADVERTISEMENT
Maritza Siiriin Rosmala, mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.