Membangun Komunikasi Publik dalam Vaksinasi Covid-19

Marjono
Bukan arsitek bahasa, tidak pemuja kata, bergumul dalam kerumunan aksara
Konten dari Pengguna
15 Januari 2021 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marjono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pak Presiden dulu, rakyat kemudian. Setelah diawali Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), vaksinasi Covid-19 dilakukan secara massal mulai Kamis (14/1/2021), mulai gubernur, forkopimda maupun elit lainnya, baik level pusat, provinsi dan daerah. Seperti kita ketahui bersama, pemberian vaksin ini merupakan bagian jalan keluar untuk mengakhiri pendemi ini, maka harus kita sukseskan bersama.
ADVERTISEMENT
Sinovac, vaksin dari Tiongkok sudah datang dan telah di distribusikan ke berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah kemudian akan disuntikkan kepada masyarakat dengan beberapa kriteria / tahapan, dan tenaga kesehatan masuk dalam tahap yang pertama ini.
Sinovac adalah jenis inactivated vaccine. Secara singkat inactivated vaccine artinya, vaksin yang menggunakan versi lemah atau inaktivasi dari virus untuk memancing respon imun.
Negara kita harus menyediakan 246 juta dosis vaksin untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Saat ini, pemerintah memastikan sudah melakukan pemesanan 155 juta dosis vaksin dengan adanya potensi tambahan 116 juta dosis.
Kuantita 246 juta dosis yang dibutuhkan, BUMN diberikan mandat untuk melakukan program vaksinasi untuk 75 juta populasi dengan kebutuhan vaksin 150 juta dosis.
ADVERTISEMENT
Kepastian jaminan negara, vaksin yang direncanakan dipesan oleh pemerintah sudah dipastikan vaksin tersebut merupakan vaksin yang sudah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan sudah menjalani tahap uji klinis 3.
Kesuksesan program vaksin pemerintah ini ditentukan banyak hal, salah satunya dari segi partisipasi publik. Partisipasi ini muncul ketika kita membuka diri sepenuhnya untuk berkomunikasi dengan masyarakat perihal program yang akan dilaksanakan. Maka forum-forum edukasi seperti inilah menjadi penting untuk kita selenggarakan bersama.
Pada point inilah komunikasi publik menjadi penting. Dengan perencanaan kampanye komunikasi yang baik dalam kerangka kerja untuk melayani kepentingan umum, maka program pemerintah tidak hanya diinformasikan ke warga tetapi juga ada unsur persuasi, membangun hubungan, serta mendorong munculnya dialog antara warga dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Komunikasi antara pemerintah dan rakyat yang dilakukan secara baik menjadi penting dalam konteks penanganan pandemi Covid-19, khususnya terkait rencana pelaksanaan vaksinasi virus corona. Hal ini antara lain karena adanya ancaman hoaks.
Rahasia umum, sebelum implementasi vaksinasi Covid-19 diwarnai munculnya beragam hoaks yang membuat masyarakat enggan, khawatir bahkan phobia menjalani vaksinasi tersebut.
Tak sedikit informasi keliru yang beredar di masyarakat terkait vaksin, seperti halal-haram vaksin, kandungan berbahaya dalam vaksin, efektivitas serta keamanan vaksin, dampak vaksin, dan lain sebagainya.
Kementerian Kominfo mencatat, sejak Januari hingga Desember 2020 terdapat lebih dari 2.000 konten hoaks seputar Covid-19 di media sosial, termasuk yang berkaitan dengan vaksin Covid-19.
Jokowi juga telah memberi arahan khusus terkait hal ini, bahwa komunikasi berbagai arah terkait vaksinasi Covid-19 harus ditangani dengan sistematis dan searah.
ADVERTISEMENT
Strategi komunikasi publik hendaknya dirancang dengan baik sehingga mampu menjelaskan secara komprehensif kepada publik perihal manfaat vaksin serta peta jalan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.
Tumpuan harapan kita, ketika komunikasi publik baik maka bisa mengurangi disinformasi dan penyebaran hoaks di berbagai platform media di Indonesia.
Tetap Disiplin
Menyangkut pemberian vaksin ini, kunci dari komunikasi masyarakat ialah adanya pemahaman maksimal dari publik yang menjadi target sasaran, khususnya terkait dengan substansi pesan yang disampaikan dalam komunikasi ini.
Di luar pemahaman pesan, hal lain yang juga penting terkait komunikasi ialah kemampuannya membendung hoaks. Komunikasi yang efektif akan mampu mengimbangi beredarnya informasi palsu, disinformasi, dan isu yang salah terkait suatu hal.
Komunikasi dalam relasi ini hendaknya disampaikan lewat berbagai varian media yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Oleh karenanya, komunikasi perlu dilakukan secara multimedia, multiplatform, dan multichannel.
ADVERTISEMENT
Mulus tidaknya program vaksinasi Covid-19 bergantung pada banyak faktor, dan komunikasi publik menjadi salah satu kunci keberhasilan tersebut. Komunikasi publik yang dipersiapkan dengan baik, dengan strategi yang matang, serta monitor dan evaluasi yang berkesinambungan akan berpengaruh positif pada tingkat pengetahuan, pemahaman, dan partisipasi warga dalam program tersebut. Harapannya, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan berjalan dengan baik dan lancar.
Hingga tempo kini, pendemi belum memberikan tanda-tanda akan berakhir. Di Jateng dan secara nasional korban terus menunjukkan grafik peningkatan, dan diantaranya juga terdapat rekan-rekan kita tenaga kesehatan. Ini artinya keringat, kerja keras dan pengorbanan kita belumlah berakhir.
Tak ada yang salah kita terus bahu membahu dan bergotong-royong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini dengan mensukseskan vaksinasi. Presiden telah memberikan panutan untuk siap divaksin untuk pertama kali, begitu juga tokoh lainnya.
ADVERTISEMENT
Mimpi kita, masyarakat secara sadar dan tulus menyatakan kesediaannya untuk divaksin. Dengan semangat dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat yang ada, kita optimis mampu menang melawan Covid-19.
Mulai sekarang mari kita gandakan usaha kita, kita ajak dan yakinkan seluruh masyarakat untuk bersedia divaksin. Vaksinasi dimulai protokol kesehatan tetap jalan. Tak usah ragu, jangan takut dan jaminan sehat juga aman. Itulah kemudian, partisipasi vaksinasi di masa pandemi pun tak kalah pentingnya pada masa revolusi.
Penting kita tegakkan, siapapun pasca divaksin tetap disiplin protokol kesehatan menegakkan 3M, yakni mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak.