QnA: Pemerintah Amerika Serikat 'Shutdown', Apa Itu?

Kongres Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)

Pemerintah Amerika Serikat dalam keadaan shutdown mulai Sabtu (20/1) waktu setempat, bertepatan dengan setahun Presiden Donald Trump memimpin. Kondisi ini terjadi akibat tidak diperolehnya kesepakatan anggaran operasional negara untuk setahun ke depan.

Shutdown mengancam keberlangsungan berbagai pekerjaan lembaga pemerintahan. Para pegawai pemerintah dipaksa cuti tidak berbayar karena gaji mereka tertahan di tangan Senat.

Tapi beberapa pegawai pemerintah terpaksa harus tetap kerja karena tugas mereka sangat penting, seperti tentara dan polisi, tapi harus rela tidak digaji, setidaknya sampai Senat tidak lagi gontok-gontokan soal anggaran.

Kok bisa sih, gimana awal terjadinya?

Begini, setiap tahunnya pemerintah AS harus menyetujui anggaran untuk tahun fiskal yang akan dijalani. Tenggat waktu persetujuan anggaran pada 2018 adalah tengah malam, Jumat (19/1).

Rancangan anggaran kemudian digulirkan untuk dilakukan voting di Senat. Butuh 60 suara dukungan agar anggaran bisa dicairkan untuk operasional negara. Sayangnya, hal ini tidak tercapai.

Hanya ada 50 suara yang mendukung, 49 menolak anggaran pemerintahan Trump, kebanyakan dari kubu Partai Demokrat. Jika sampai tenggat waktu anggaran tidak disetujui, maka pemerintah akan shutdown alias ditutup sampai konsensus tercipta.

Shutdown berarti tidak akan ada anggaran yang dicairkan, tidak ada uang untuk operasional. Artinya, kerja pemerintah tidak bisa berjalan.

Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)

Kok bisa enggak sepakat, salah siapa?

Kubu Partai Demokrat dan Partai Republik saling menyalahkan dalam shutdown kali ini.

Republik menuduh Demokrat menolak anggaran karena isu imigrasi. Pasalnya, rancangan anggaran kali ini dianggap tidak memuat solusi untuk 800 ribu imigran yang terancam dideportasi pada Maret mendatang.

Sementara itu Demokrat menuduh Trump dan Republik terus mengubah anggaran penting dan melanggar janjinya. Trump, kata Demokrat, menolak anggaran dan kesepakatan soal imigrasi, termasuk pendanaan untuk pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko yang jadi jargon Trump selama kampanye.

Biasanya berapa lama shutdown berlangsung?

Selama Demokrat dan Republik tidak akur soal anggaran, shutdown akan terus berlangsung. Pada shutdown terakhir tahun 2013, kondisi ini berlangsung selama 16 hari.

Sering kejadian seperti ini di Amerika?

Sejak 1976, ini kali ke-18 shutdown terjadi. Setengah dari shutdown itu berlangsung selama sepekan. Tiga shutdown yang paling terkenal terjadi pada 1995 selama lima hari dan 1996 selama 21 hari pada pemerintahan Bill Clinton, dan 2013 pada pemerintahan Barack Obama selama 16 hari.

Shutdown terakhir pada 2013 terjadi setelah Partai Republik menahan suaranya untuk menunda implementasi program jaminan sosial Obama atau yang dikenal dengan Obamacare.

AS Shutdown. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Enggak ada Anggaran, birokrasi AS bagaimana?

Tidak ada uang, ya pemerintah AS tutup, itulah mengapa namanya shutdown :)

Pada shutdown terakhir pada 2013, sebanyak 850 ribu PNS dipaksa mengambil cuti tak berbayar karena anggaran untuk menggaji mereka tidak cair.

Hanya beberapa lembaga yang sangat vital bagi negara yang masih beroperasi, salah satunya kemiliteran. Sebanyak 1,5 juta tentara AS tetap akan bekerja. Namun sebagian pegawai sipil di Pentagon akan dirumahkan sementara. Ada total 740 ribu pegawai sipil di Pentagon.

Yang masih tetap bekerja juga adalah para petugas imigrasi, petugas perbatasan, dan bea cukai. Bandara dan para petugas pengawas lalu lintas udara juga pantang dirumahkan.

Gedung Putih, Kongres, Pengadilan Federal, semuanya masih akan beroperasi. Kantor pos juga masih akan mengirimkan surat-surat.

Departemen pengawasan dan pencegahan penyakit juga akan masih beroperasi, tapi dengan staf yang jumlahnya hanya sekitar 40 persen dari biasanya.

Taman-taman dan museum di seluruh AS dalam shutdown kali akan tetap buka, tapi pegawainya dikurangi. Pasalnya AS tidak ingin merugi hingga USD 500 juta seperti shutdown 2013 ketika taman dan museum ditutup.

New York (Foto: AFP/Ludovic MARIN )

Wah, Amerika rugi besar dong?

Iya tentu. Pada shutdown 2013 selama 16 hari, negara itu merugi USD 24 miliar dolar akibat terhentinya aktivitas pemerintah, berdasarkan analisis dari lembaga perating Standard & Poor's.

Artinya, shutdown lebih menghabiskan uang ketimbang menciptakan uang.

Ada dampaknya enggak buat Indonesia?

Sepertinya tidak terlalu berdampak untuk Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Ekonom Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Mari Elka Pangestu kepada kumparan.

Menurut Mari, dari pengalaman shutdown 2013 dampaknya ke Indonesia minim. Perdagangan kedua negara tetap berjalan normal tanpa ada gangguan. Kecuali mungkin gangguan kecil terjadi untuk lisensi impor karena banyak pegawai Kementerian Perdagangan AS yang diliburkan.