KKN, Mahasiswa UNS Asal Wonogiri Ini Mengadakan Bimbingan Belajar Di Rumahnya

Marqus Trianto
Sedang belajar menulis
Konten dari Pengguna
5 Juli 2020 8:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marqus Trianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bimbingan belajar selama pandemi, di Perumahan Emerald Regency 3 (29/06). (Dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Bimbingan belajar selama pandemi, di Perumahan Emerald Regency 3 (29/06). (Dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Adanya pandemi COVID-19 telah memaksa sejumlah kegiatan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia harus mengalami perubahan. Tidak hanya pembelajaran di ruang kelas yang mesti berubah, tetapi kegiatan lapangan seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata) pun juga dituntut untuk menyesuaikan kondisi di tengah pandemi. Pelaksanaan KKN didesain mengikuti protokol yang berlaku, dan lebih banyak diarahkan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Universitas Sebelas Maret Surakarta merupakan salah satu kampus yang menyelenggarakan kegiatan KKN di masa pandemi. Sebelum ada pandemi, UNS menerjunkan mahasiswanya secara langsung di lokasi yang tersebar di beberapa daerah. Namun, sejak adanya pandemi, kegiatan yang diberi nama “KKN Relawan COVID-19" dan memiliki tujuan untuk pengabdian masyarakat itupun harus dilaksanakan di tempat tinggal, dari masing-masing mahasiswa. Makanya kegiatan ini juga dijuluki “KKN di rumah sendiri”.
Satu dari sekian banyak mahasiswa UNS, yang turut mengikuti kegiatan, yang masuk dalam mata kuliah itu adalah Marqus Trianto. Marqus yang merupakan salah satu mahasiswa angkatan 2017, menyulap rumahnya menjadi tempat bimbingan belajar. Lokasi rumahnya yang menjadi base camp KKN, berada di Perumahan Emerald Regency 3, Semin Kulon RT 03/RW 01, Purworejo, Wonogiri, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa dari progam studi Pendidikan Sejarah itu mengambil tema besar “Pendidikan Di Masa COVID-19”, yang dilaksanakan pada 15 Mei hingga 30 Juni 2020. Oleh karena itu, progam yang dia ambil pun tidak lari jauh-jauh dari seputar pendidikan.
Walau dilaksanakan dengan tatap muka, tetapi kegiatan belajar juga mengikuti protokol kesehatan. Saat sebelum memasuki rumah dan setelah pembelajaran selesai, anak-anak diharuskan cuci tangan terlebih dahulu. Anak-anak juga dihimbau memakai masker.
Bimbingan belajar bertajuk “Aku Mau Belajar”, yang diadakan oleh mahasiswa berusia 21 tahun itu, bertujuan untuk mendampingi proses belajar anak-anak Perumahan Emerald Regency 3 yang terdampak pandemi COVID-19. Sehingga dengan adanya pelaksanaan bimbingan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pelaksanaan pembelajaran dari rumah selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Dari dimulai hingga terselesaikannya kegiatan KKN, bimbingan belajar berlangsung total sebanyak tujuh kali, yang dalam satu minggunya diadakan dua kali pertemuan. “Aku Mau Belajar” diikuti oleh anak-anak jenjang TK, hingga SD kelas 6 yang hendak masuk SMP.
Pada awalnya, kegiatan ini hanya diikuti oleh satu murid. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah murid terus bertambah, menjadi enam hingga delapan anak, karena jumlahnya tidak tetap. Meski demikian, jumlah ini masih terlalu sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah anak secara keseluruhan di perumahan. Di sisi lain hal ini dirasa nampak wajar, mengingat ukuran rumah di komplek perumahan memang relatif sempit, sehingga terlalu berbahaya apabila mengumpulkan anak dalam jumlah yang banyak.
“Agak susah untuk mengajak anak-anak untuk ikut bimbingan. Hal ini dikarenakan anak-anak sudah mengikuti progam belajar dari rumah yang disiarkan oleh TVRI. Jadi, dengan menonton siaran itu, sebagian mereka sudah merasa cukup. Selain itu, hampir seluruh anak di sini setiap hari kegiatannya bermain,” ujar Marqus.
ADVERTISEMENT
Menghadapi kesulitan ini Marqus tidak kehilangan akal. “Selain berkomunikasi dengan orang tua dan mengajak anak-anak secara personal, saya juga mendorong anak yang sudah ikut bimbingan untuk mengajak teman-temannya yang lain supaya ikut. Langkah ini terbukti efektif, karena sekali mengajak, secara otomatis temannya yang diajak itu akan mengajak temannya yang lain lagi,“ imbuhnya.
Salah satu murid, yaitu Nindi (8) mengungkapkan ada hal positif yang didapat setelah mengikuti bimbingan. “Ketika ikut bimbingan, aku jadi ingat tentang perkalian dan pembagian lagi,” pengakuan Nindi.
Sebenarnya, bimbingan belajar ini hanya salah satu progam saja. Di samping bimbingan belajar, kegiatan lain yang juga dikerjakan oleh Marqus diantaranya adalah pengadaan fasilitas cuci tangan, pemasangan banner dan poster tentang COVID-19, pembagian masker, serta pembuatan media belajar.
ADVERTISEMENT
Penyerahan fasilitas cuci tangan kepada Ketua Paguyuban Perumahan Emerald Regency 3 (o6/06). (Dok. pribadi)
Bapak Parmin, selaku Ketua Paguyuban, menuturkan jika kegiatan KKN yang diadakan di lingkungan Perumahan Emerald Regency 3 telah banyak membantu, khususnya dengan adanya pengadaan fasilitas cuci tangan.
“Tempat cuci (tangan) itu lho, sudah dikasih sama sabunnya. Itukan sangat membantu juga, anak-anak habis main bisa cuci tangan disitu sama sabunnya sekalian,” tuturnya.
Bapak Parmin menambahkan, jika bimbingan belajar juga sudah berjalan dengan bagus. Progam ini bermanfaat untuk mengingatkan kembali anak-anak tentang pelajaran di sekolah.
“Karena situasi yang belum memungkinkan, itukan membantu (dalam) pelajaran. Untuk mengingatkan kembali pelajaran anak-anak,” sambungnya. (M)