HAM Dilanggar: Hilangkah Nilai Pancasila?

Martwinda Yusti Dzilal Aida
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
22 Mei 2022 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Martwinda Yusti Dzilal Aida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto dibuat oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
Foto dibuat oleh penulis
ADVERTISEMENT
Maraknya Pelanggaran HAM: Hilangkah Nilai Pancasila. Hak Asasi Manusia adalah suatu hak dasar yang dimiliki oleh manusia yang sifatnya melekat dalam diri manusia.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, di zaman ini banyak kita temui telah terjadi banyak pelanggaran HAM di Indonesia. Pelanggaran HAM banyak terjadi dalam tingkat daerah dan nasional. Peraturan dan kebijakan dibuat oleh pemerintah dengan bermacam-macam regulasi masih belum mampu untuk mengurangi maraknya pelanggaran HAM dan melindungi hak asasi masyarakat luas.
Kita amati saja berapa banyak berita yang kita temui yang berisi mengenai pelanggaran HAM seperti pembunuhan, kekerasan seksual, dan diskriminasi. Maraknya pelanggaran HAM ini, bisa dikatakan sebagai indikasi pemerosotan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Terjadinya pelanggaran HAM memang memiliki banyak faktor, motif, dan alasan. Tetapi,motif dan alasan apapun tidak dibenarkan untuk memicu pelanggaran HAM. Hak asasi manusia sendiri penting sekali dalam fungsi pengaturan kehidupan masyarakat. HAM mendorong bagaimana perlindungan agar manusia bisa memiliki kehidupan, terbebas dari kekerasan, dan memberikan kebebasan untuk bisa berfikir, memilih agama, dan kebebasan untuk berekspresi.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri mengatur HAM dalam nilai-nilai Pancasila. Penegakan HAM didasarkan kepada pancasila. Pancasila di dalamnya sudah menjamin hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Terjadi pelanggaran HAM sudah dapat diketahui dengan pasti bahwa pancasila sudah tidak dihargai.
Perjuangan yang amat panjang dan pengorbanan yang diberikan oleh pahlawan terdahulu untuk melahirkan ideologi negara ini tidak lagi diilhami oleh lapisan masyarakat. Pancasila menangis melihat nilai-nilai yang dimilikanya sudah tidak ada artinya lagi.
Salah satu kasus pelanggaran HAM adalah kasus yang dilakukan oleh Herry Wirawan yang terungkap pada tahun 2021. Ia dengan tega memperkosa 13 santri perempuan. Perilaku yang dilakukan oleh Herry Wirawan tentu saja masuk ke dalam pelanggaran hak asasi manusia berat. Kekerasan seksual sendiri bukan hanya sekedar tindak pidana biasa. Sikap Herry Wirawan ini merusak harkat dan martabat ke-13 santri sebagai manusia. Dengan iming-iming disekolahkan santriwati tidak kuasa untuk menahan aksi pelanggaran HAM oleh Herry Wirawan.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks yang lebih luas, aksi yang dilakukan oleh Herry Wirawan merupakan pelanggaran HAM yang tidak berpedoman ke dalam pancasila. Ia memanfaatkan kekuasaan dan kemampuan yang dia miliki sebagai Pembina atau guru dari 13 santriwati untuk melakukan hal yang tidak etis.
Kasus pelanggaran HAM baik ringan maupun berat sudah banyak terjadi di Indonesia. Padahal nilai di dalam Pancasila sudah jelas untuk menegakkan hak asasi manusia. Selain itu, para pelanggar hak asasi manusia juga diberikan pelanggaran yang berat. Namun, apakah hukuman yang diberikan masih belum bisa memberikan efek jera bagi masyarakat lainnya.
Karena efek globalisasi yang semakin cepat banyak orang yang tidak menyadari begitu pentingnya nilai Pancasila untuk diterapkan. Kurangnya kesadaran memiliki ideologi negara yang bisa dijadikan pedoman juga belum dimaksimalkan.
ADVERTISEMENT
Sebagai warga negara dan manusia yang masih memiliki kesadaran mengenai pentingnya HAM dan pentingnya menaati seluruh nilai Pancasila alangkah baiknya kita semua ikut berpartisipasi dalam penegakan HAM. Untuk menciptakan negara Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Jangan sampai perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu menjadi sia-sia.