Risma Pimpin Pembersihan Saluran Air untuk Tangani Banjir di Surabaya

Tri Risma mengcek banjir di Surabaya. (Foto: Twitter/BanggaSurabaya)

Sejumlah daerah di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (24/11) terendam banjir. Pemicunya tak lain adalah hujan deras yang mengguyur Kota Pahlawan itu sejak Jumat pagi hingga sore hari.

Wali Kota Tri Rismaharini tak tinggal diam mengetahui situasi ini. Dia yang baru saja mendarat dari Tallin, Estonia, langsung melakukan peninjauan penanganan banjir di wilayahnya.

Diunggah akun Twitter Humas Kota Surabaya, @BanggaSurabaya, Risma melakukan peninjauan pembersihan saluran air di daerah Bundaran Dolog dan Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Meski baru saja menempuh penerbangan selama 22,5 jam, Risma yang mengenakan jas hujan dan boots ungu itu tampak sigap memberi arahan ke para pekerja.

Sekadar diketahui, beberapa wilayah yang terendam banjir seperti Jambangan, Mulyorejo, Ngagel, Tambaksari, Tegalsari, Indrapura, Rungkut, Dharmawangsa, Mayjen Sungkon, Gunung Anyar, Petemon.

"Sejak pagi sampai sore ini hujan belum reda. Ini air masuk rumah warga di kampung Medayu Utara," kata salah seorang warga Medayu Utara, Rungkut Andik, saat dilansir Antara di Surabaya, Jumat (24/11).

Banjir di Surabaya (Foto: Facebook/@E100)

Di banjir kali ini, seorang mahasiswi bernama Zakiyatus Shawa (19) tewas. Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya itu tewas tersengat aliran listrik saat banjir menggenangi kamar kosnya di daearah Wonocolo, Surabaya.

Kapolsek Wonocolo Kompol Budi Nurtjahjo mengatakan, kejadian bermula saat hujan deras mengguyur Kota Surabaya. Sekitar pukul 13.00 WIB, banjir mulai memasuki rumah kos korban. Korban yang menyadari adanya banjir itu lantas berusaha mencabut charger laptopnya. Namun nahas, korban justru tersengat listrik.

"Ada dua orang teman kosnya yang mencoba menyelamatkan korban dengan cara menarik tubuhnya dari sengatan listrik, tapi uluran tangan teman-temannya terlepas semua karena tidak kuat akibat turut tersengat aliran listrik," kata Budi.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, dokter menyatakan nyawa mahasiswi itu tak bisa diselamatkan.