Peran Kriminolog Mengungkap Kejahatan sebagai Manajer Utama Pendukung Forensik

Mathilda
Criminology Undergraduate Student, University of Indonesia
Konten dari Pengguna
9 Januari 2021 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mathilda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
RgStudio/iStock
zoom-in-whitePerbesar
RgStudio/iStock
ADVERTISEMENT
Apakah kalian penonton setia CSI? Pernah lihat kan aktor-aktor dalam serial ini keren banget memecahkan kasus kejahatan yang bikin kita tercengang? Tidak sampai situ aja, kita bisa lihat aktor-aktor ini dengan peran pekerjaannya masing-masing mengumpulkan bukti mulai dari wawancara saksi mata atau tersangka sampai dengan pemeriksaan DNA. Tapi, apa kalian pernah berpikir apa yang dilakukan di serial itu sebenarnya sama persis dengan dunia nyata atau tidak? Faktanya, di Indonesia kita juga punya pekerjaan atau ahli di bidang forensik yang juga membantu mengungkapkan kejahatan selain kepolisian atau detektif. Contohnya itu di bidang psikologi, antropologi, akuntansi, linguistik, DNA, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Tapi dengan segala macam bidang yang berbeda tersebut, dalam membantu cabang ilmu forensik terdapat satu bidang yang dapat menjadi pengatur banyaknya bidang. Betul, kriminologi! Kenapa sih bidang ini mampu untuk menaungi banyak bidang lain? Karena kriminologi sendiri memang memelajari ilmu tentang kejahatan yang mana hal itu berkaitan dengan forensik. Selain kejahatan, kriminologi juga memiliki fokus lain yaitu pelaku, korban, dan reaksi masyarakat. Alasan ini menjadi faktor penting ahli kriminolog menjadi penengah atau manajer untuk mendukung forensik. Maka untuk menjelaskan lebih lanjut alasan kriminologi menjadi pemegang kendali, baiknya mengetahui sedikit peran yang dimainkan tiap bidangnya.
Namun sebelum membahas peran bidang lain, kita harus tahu dulu ap aitu forensik. Berdasarkan pengetahuanku selama masa perkuliahan yang aku dapatkan dari salah satu dosen pengajar, ilmu forensik itu diterapkan dalam hukum pidana atau hukum perdata terlebih pada penyidikan pidana. Dengan mengumpulkan, mengamankan, menganalisis bukti yang ilmiah selama berlangsungnya penyelidikan. Selain itu, ada beberapa ilmuwan forensik juga bertugas langsung ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengumpulkan bukti sendiri, sedangkan lainnya ditempatkan di laboratorium untuk melakukan analisis bukti (atau objek). Tidak hanya itu saja, ahli-ahli di bidang forensik ini juga diperlukan sebagai saksi dalam pengadilan untuk memperkuat argumen.
ADVERTISEMENT
Dengan banyaknya ilmu yang sudah berkembang sampai saat ini dan kompleksitas kasus kejahatan yang ada di tengah masyarakat, tentunya para ahli juga harus terus menghasilkan perubahan. Dalam artian bahwa ada bagian-bagian baru yang dapat ditemukan seiring berkembangnya zaman dapat membantu mengungkapkan kasus kejahatan. Menurut kamu selain bidang-bidang yang tadi aku sebutin diatas, akibat perkembangan zaman ada apa lagi? Nah, itu dia teknologi! Merasa kan kalian saat ini teknologi ada dimana-mana? Buktinya kalian bisa baca tulisan ini dari gawai atau teknologi canggih yang kalian punya. Yap, apalagi kalau bukan di platform daring. Tentunya dengan perkembangan teknologi, kita merasakan banyak manfaat. Tapi bukan berarti kita lupa bahwa kejahatan itu bisa terjadi dimana-mana. Dalam bidang kriminologi biasanya peristiwa ini diberi nama cyber-crime. Dengan munculnya kejahatan baru ini otomatis perlu penanganannya juga yaitu terdapat cyber forensik yang dapat membantu mengungkapkan kejahatan.
ADVERTISEMENT
Oke karena kita sudah bahas perkembangan terbaru di ranah forensik, mari kita bahas beberapa bidang yang sejak lama sudah membantu pengungkapan kejahatan. Pertama ada psikologi dan psikiatri forensik. Jangan salah, kedua bidang ini memiliki ranah yang berbeda. Yuk, kita bahas dari psikologi forensik terlebih dahulu! Psikologi forensik merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang diaplikasikan pada ranah hukum khususnya peradilan pidana. Di sini, psikolog memiliki tugas dalam membantu aparat penegak hukum negara (seperti polisi, jaksa, hakim, dll.) memberikan tanggapan atau argumen (pendapat) dalam peradilan. Lalu, apa bedanya dengan psikiatri forensik? Keduanya sama-sama membantu dalam peradilan pidana, tetapi psikiatri forensik menangani kecakapan mental baik pelaku dan korban kejahatan, seperti membuktikan apakah pelaku dinyatakan sebagai ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
ADVERTISEMENT
Dari tadi kan kita sudah membahas beberapa peran bidang dalam forensik. Sekarang kita balik lagi apa aja sih harapan dan rintangan kriminologi sebagai pendukung utama forensik? Nah, berkaitan dengan itu, di Universitas Indonesia saat ini sedang berusaha mengembangkan Pusat Forensik Terintegrasi UI dibawah UKK PKM FISIP UI, lho. Tapi sayangnya, menurutku hal ini tidak cukup untuk membantu kriminologi. Dengan harapan bahwa semakin banyak pihak-pihak yang mendukung juga memberikan kontribusinya pada bidang yang mereka kuasai (khususnya kriminologi). Utamanya yang dapat dilakukan adalah sosialisasi kepada masyarakat umum tentang apa itu kriminologi dan kontribusinya dibidang forensik. Dengan demikian, orang awam semakin tahu dan sadar bahwa kriminologi bisa hadir dan membantu mengungkap kejahatan. Tidak lupa masih banyak rintangan yang harus dihadapi agar kriminologi maju sebagai bidang utama membawahi seluruhnya. Seperti kurangnya kesadaran bahwa di Indonesia perlu badan sendiri yang membantu aparat penegak hukum dalam bidang forensik.
ADVERTISEMENT
Terakhir, menurut saya perjalanan bidang dan ahli kriminologi sangat dibutuhkan kedepannya di banyak area (seperti forensik). Para lulusan bidang ini yang masih kurang diperhatikan oleh masyarakat seharusnya dapat memiliki ruang lebih untuk hadir di tengah masyarakat, walau bidang lain tidak kalah pentingnya. Jika sudah banyak masyarakat yang tahu peran kriminologi yang bisa menjadi manajer utama pendukung forensik, maka dari situ kita kemudian bisa bergerak dengan perencanaan yang matang untuk terlibat di masyarakat. Kemudian dari situ mulailah bergerak sebisa mungkin dengan segala perencanaan yang matang masuk ke dalam masyarakat.