Video Aksi Nekat Para Pria yang Bergelantungan di Gerbong Kereta

26 September 2017 13:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria bergelantungan di kereta (Foto: Facebook : Lace Stone)
zoom-in-whitePerbesar
Pria bergelantungan di kereta (Foto: Facebook : Lace Stone)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi nekat seorang pria yang bergelantungan di gerbong kereta beredar di media sosial. Pria yang tidak diketahui namanya tersebut terlihat sangat tenang meski berada di gerbong kereta yang tengah berjalan.
ADVERTISEMENT
Para penumpang yang hanya bisa tertawa heran menyaksikan aksi pria misterius tersebut.
Belum diketahui dimana video itu diambil.
Aksi nekat penumpang tersebut bukan pertama kalinya terjadi. Belum lama ini otoritas Australia menahan seorang pria yang bergelantungan di bagian belakang kereta yang tengah melaju kencang.
Kejadian ini direkam oleh seorang pengendara mobil yang bernama Chantelle Stone. Stone lalu mengunggahnya di Facebook pribadinya. Dalam video tersebut terlihat seorang pria yang tengah bergelantungan sambil mencengkeram wiper di kaca kereta.
Video itu direkam saat Stone berada di Jalan Raya Mitchell, Perth. Stone mengatakan, dirinya sudah melihat pria tersebut naik ke belakang kereta saat masih di stasiun.
"Saya melihatnya sewaktu di stasiun, saya lalu memilih berkendara lebih lambat supaya kereta dapat mendahului sehingga saya bisa merekamnya," kata Stone.
ADVERTISEMENT
Kereta yang berasal dari Stasiun Leederville itu diperkirakan berjalan di kecepatan 112 Kilometer per jam.
Public Transport Authority (PTA) Australia menyebut, kejadian ini sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian.
"Dia berpegangan pada wiper kaca, hal itu sangat berbahaya karena permukaan kaca yang tidak rata, dia bisa mati atau paling tidak terluka parah," ujar David Hynes, juru bicara PTA kepada ABC (24/9).
Petugas PTA pertama kali melihat aksi nekat itu melalui pantauan CCTV. Pria tersebut akhirnya diamankan saat kereta tiba di pemberhentian selanjutnya, Staisun Stirling.
"Ini merupakan pertama kalinya bagi kami (PTA) mengamankan aksi berbahaya tersebut," ujar Hynes.