Peran Gen Z dalam Manifestasi Pemerataan Pendidikan Daerah 3T

Maulana Iman Jaya
Mahasiswa program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Pamulang.
Konten dari Pengguna
28 Mei 2023 16:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maulana Iman Jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negara Indonesia merupakan negara maritim yang mayoritas wilayahnya adalah lautan. Indonesia juga memiliki begitu banyak pulau yang menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan atau Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Tercatat, Indonesia memiliki lebih dari 17.504 pulau dengan 16.056 telah diberi nama dan terdaftar di PBB pada bulan Juli 20171. Akan tetapi sebagai negara kepulauan terbesar, kondisi Indonesia masih lumpuh soal pendidikan.
Wilayah negara yang berbentuk kepulauan tentu berpengaruh terhadap dunia pendidikan Indonesia. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Namun, dengan banyaknya pulau serta luas wilayah Indonesia menimbulkan problematika pemerataan dalam dunia pendidikan. Saat ini daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) menghadapi berbagai permasalahan dalam menjalankan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Berbagai masalah yang sering muncul di daerah 3T di antaranya permasalahan tenaga pendidik, sarana prasarana dan infrastruktur yang belum memadai, serta proses pembelajaran yang masih konvensional adalah segelintir permasalahan pendidikan yang masih pelik terjadi di daerah 3T.
SMA Negeri 19 Takengon Kelas Jauh, di Aceh Tengah. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 salah satu tujuan bangsa Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara itu rujukan lain yang menjadi penguat keberadaan pendidikan tertuang dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 3.
Disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar dapat menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Melihat definisi serta tujuan pendidikan nasional yang telah disebutkan, cita-cita untuk kemajuan pendidikan nasional sulit dicapai oleh daerah-daerah yang masih berstatus 3T. Oleh karenanya sebagai upaya tersalurkan nya pemerataan pendidikan di wilayah tersebut, negara tidak cukup menjadikan pemerintah sebagai subjek utama pelaksanaan nya.
Akan tetapi peranan generasi muda yang saat ini disebut-sebut sebagai gen Z juga diharapkan menjadi salah satu solusi yang dapat ditawarkan. Berikut beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh gen Z dalam membantu manifestasi pemerataan pendidikan di daerah 3T.
Pertama, gen Z dapat mendukung pengembangan dan pelaksanaan salah satu alternatif kurikulum yakni Adaptive Blended Curriculum (ABC) sebagai inovasi kurikulum dalam upaya mendukung pemerataan pendidikan. Pada kurikulum ini inovasi yang coba ditawarkan adalah model Adaptive Blended Curriculum di mana kurikulum ini menitikberatkan pada pembelajaran secara langsung dan tidak langsung.
Nurma, pahlawan buta huruf di Pedalaman Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Dalam kurikulum ini penekanannya ada pada pembelajaran mandiri yang terbimbing. Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan kurikulum ini yaitu membantu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta pemahaman dalam sebuah konteks yang bermakna.
ADVERTISEMENT
Kemudian, sebagai stimulus untuk dapat melatih berpikir secara kreatif dan kritis, lebih memahami relevansi mata pelajaran yang diberikan, dan memberikan pengalaman belajar secara relatif santai dan efektif sebagaimana yang dikemukakan.
Serta mengembangkan kesadaran kompleksitas dunia nyata. Dengan berbagai manfaat ini maka akan ada peluang terjadinya pemerataan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Kedua, pembentuk atau mengikuti komunitas pendidikan atau kelompok belajar. Peran berikutnya yang bisa dilakukan oleh gen Z adalah dengan mengikuti atau membentuk komunitas pendidikan atau kelompok belajar, dengan hal ini gen Z bisa merasakan langsung kondisi di lapangan serta berkontribusi secara nyata dalam memberikan pendidikan dan pengajaran di daerah 3T.
Dengan semakin banyaknya komunitas pendidikan dan kelompok belajar di berbagai daerah 3T tentu akan membantu upaya pemerataan pendidikan. Hal itu didasarkan atas pembiasaan yang dilakukan untuk membentuk ruang-ruang belajar, dengan demikian masyarakat daerah 3T dapat merasakan konsep pemerataan pendidikan.
Kondisi kelas di SMA Negeri 19 Takengon Kelas Jauh, di Aceh Tengah. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Ketiga, mendorong secara aktif pemerintah agar dapat memberikan beasiswa yang lebih banyak kepada masyarakat di daerah 3T, menyiapkan pembelajaran jarak jauh berkualitas, membangun sarana prasarana dan infrastruktur pendidikan, meningkatkan mutu guru serta perluasan akses pendidikan di daerah 3T.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi publik atau kerja sama dengan pihak terkait seperti dinas pendidikan setempat, pemerintah daerah, bahkan Kemendikbud-Ristek.
Gen Z yang terkenal dengan luas nya ilmu pengetahuan yang dimiliki diharapkan dapat mendorong pemerintah dalam perluasan akses pendidikan dengan pengalokasian anggaran bantuan berupa beasiswa yang tepat sasaran, sehingga berbagai permasalahan secara kontinuitas dapat diatasi secara lebih komprehensif.