Seruan Jihad Ekonomi ala Moeldoko

Konten dari Pengguna
12 Juni 2018 0:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari maxim gorky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seruan Jihad Ekonomi ala Moeldoko
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moeldoko menyerukan pentingnya jihad. Tapi dalam pengertian ini, Jihad tidak memaksudkan sebagai jihad dalam pengertian yang lumrah, misalnya perang atau yang identik dengan hal agama. Jihad dalam hal ini yang diserukan oleh Moeldoko adalah jihad yang menghendaki ‘perjuangan’ untuk menghidupkan dan menggerakkan ekonomi umat.
ADVERTISEMENT
Maka saya menyebutnya – tentu saja dengan cara saya sendiri – sebagai jihad ekonomi. Apa yang ditegaskan oleh Moeldoko dalam jihad untuk kebaikan ekonomi umat ini. Pertama, dia meminta agar masyarakat bersama-sama dengan pemerintah untuk berjuang mewujudkan suatu perekonomian bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Terdistribusinya kesejahteraan secara ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia dapat memberikan rasa keadilan. Rasa keadilan itu tidak mungkin dapat dirasakan oleh seluruh rakyat apabila persoalan ketidakadilan ekonomi, ketimpangan ekonomi, masih menjadi persoalan yang tak dapat diselesaikan. Persoalan kita adalah persoalan keadilan sosial yang dibuat parah oleh persoalan ketimpangan ekonomi. Sumber-sumber ekonomi hanya dirasakan oleh segelintir orang. Sisanya banyak orang yang menderita kemiskinan.
Ada salah satu tokoh di dalam acara ILC (aku lupa nama tokohnya) menyebutkan bahwa demokrasi hanya dapat berjalan dengan baik di dalam masyarakat yang kesejahteraan ekonominya sudah membaik. Ini artinya untuk konteks Indonesia, yang penting pertama-tama adalah bagaimana keadilan atau kesejahteraan ekonomi ini dapat diwujudkan dengan baik. Tentu karena hal ini, maka sangat relevan seruan jihad ekonomi yang digaungkan oleh Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Moeldoko menyerukan hal ini pada beberapa organisasi besar yang berpotensi mengajak umat untuk berjuang bersama dalam rangka kebaikan dan kesejahteraan ekonomi bersama. Seruan ini memperoleh respon positif. Ada Muhammadiyah, MUI dan kalangan DPR yang memberikan tanggapan positif atas seruan ini. Bagi mereka, seruan ini dapat memungkinkan untuk menggerakkan perekonomian dan memberdayakan yang lemah. Ini juga dapat menolong yang kesulitan.
Moeldoko juga memberikan apresiasi positif kepada lembaga-lembaga di luar pemerintahan yang turut serta berjuang dalam menghidupkan ekonomi umat. Misalnya, Lazismu (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaah Muhammadiyah). Bagi Moeldoko, apa yang dilakukan lembaga ini telah turut serta membantu pemerintah yang tengah berupaya menggerakkan ekonomi umat.
Yang menarik dari pernyataan Moeldoko, dia menilai bahwa jihad menggerakkan ekonomi umat adalah jihad yang benar, jihad yang sesungguhnya. Tentu saja dapat dipahami mengapa Moeldoko mengertikan begitu. Pertama, membantu orang yang lemah, memberdayakan yang tak berdaya, dan membantu pendidikan anak-anak yang tidak mampu adalah suatu kewajiban kita sebagai sesama manusia. Ada ungkapan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat atau berguna bagi manusia lainnya. Maka jihad yang dipahami Moeldoko adalah jihad kemanusiaan. Jihad yang memberi daya bagi orang-orang tak berdaya. Jihad yang memperhatikan kesejahteraan manusia lain.
ADVERTISEMENT
Kedua, pernyataan Moeldoko tentang jihad ini dibenarkan oleh Ketua Komisi Dakwah MUI, KH. Muhammad Cholil Nafis. Dia mengatakan bahwa jihad yang baik adalah yang berguna bagi orang lain. Katanya lagi: Perang di jalan Allah swt juga merupakan jihad dan nabi telah melakukan itu. Jadi apa yang dikatakan Moeldoko itu sudah tepat. Dia lalu menjelaskan: jihad itu dibagi dua, ada jihad yang untuk diri sendiri dan ada jihad untuk orang lain.
Saya dapat mengatakan bahwa jihad ini menitikkan pada jihad kemanusiaan. Jihad yang berupaya membantu kesejahteraan umat. Terlepas dari perbedaan interpretasi nantinya, jihad ekonomi yang diserukan oleh Moeldoko saya kira relevan untuk memperoleh sambutan positif. Moeldoko telah meminta kita semua agar peduli dan saling bahu membahu demi ekonomi umat.
ADVERTISEMENT