Driver Ojek Online Menolak Aturan yang Mengekang

25 Maret 2017 12:56 WIB
ADVERTISEMENT
Polisi bubarkan kerumunan ojek online Depok (Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA)
Pemerintah berencana mengatur ojek online. Salah satunya di Kota Bogor. Nantinya ojek online akan diatur jumlahnya, area operasinya, dan juga tarifnya.
ADVERTISEMENT
Tapi rencana pemerintah ini ditentang para pengemudi ojek online. Mereka keberatan kalau wilayah mereka mencari nafkah dibatasi.
"Kalau dikurangi jumlahnya saya enggak setuju," ujarnya Agus driver Go-Jek saat ditemui tengah menunggu penumpang di daerah Senayan, Jakarta, Sabtu (25/3).
Rencana pemerintah itu memang ditentang para driver ojek online. Selain Agus, ada juga Andi (22).
"Wah enggaklah, kan merugikan kita, misal kalau kita disetop, kalau orang yang sudah keluar kerjaan dan ngandelin di ojek online kasihan. Kita nyari kerjaan lain kadang enggak dapat", ujarnya.
Mengenai wacana tersebut, Rudi (20) yang juga pengemudi ojek online mengatakan bahwa lebih baik pembatasan ojek online dilakukan dengan penutupan lowongan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya mah setujunya lowongan untuk ojek online ditutup dulu", ujarnya.