Ilustrasi wanita serius

Kisah Mistis Bertemu 'Si Manis' (2)

25 Juli 2019 18:59 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Begitu sampai di rumah, saya merasa hawa tidak enak itu masih menguntit saya dari luar. Tengkuk saya berat dan secara berkala saya merasa ada udara hangat di area leher. Kali ini seakan-akan ada yang bernapas begitu dekat dengan leher. Saya masuk kamar mandi untuk bersih-bersih, kemudian lanjut pergi ke dapur.
ADVERTISEMENT
Anehnya, begitu saya kembali ke kamar, pintu kamar mandi sudah dalam keadaaan terbuka dan lampunya menyala. Padahal, saya ingat betul kalau saya sudah mematikan lampu dan menutup pintu sebelum ke dapur. Ah, sudahlah, daripada mikir yang tidak-tidak, saya memutuskan untuk tidur aja.
Ilustrasi wanita serius Foto: Dok: Shutterstock
Saya merebahkan badan di tempat tidur, namun belum sempat mata saya tertutup, tiba-tiba saya mencium wangi bunga. Tapi saya tidak hafal wangi bunga apa, tapi benar-benar wangi sekali. Karena terlalu lelah sampai saya tidak sanggup bangun untuk mencari tahu sumber wangi tersebut.
Seketika saya tertidur dan bermimpi buruk. Di dalam mimpi, saya melihat sosok perempuan memanggil-manggil nama saya dari kejauhan. Latar belakangnya tidak terlalu jelas, tapi tempat itu terasa asing buat saya. Saya berusaha untuk lari dari perempuan itu tapi ia tetap mendekat sampai kaki saya terasa berat seakan seperti terhisap ke dalam tanah. Saya hanya bisa diam sambil berdoa di tengah-tengah degup jantung yang melaju tinggi.
Ilustrasi wanita seram Foto: Dok: Shutterstock
Perempuan itu memeluk saya dari belakang, tubuhnya terasa dingin dan kaku, saya menjerit sekencang-kencangnya hingga terbangun. Begitu bangun, tubuh saya tidak bisa digerakkan sama sekali. Saya terjebak antara sadar dan tidak, saya panik, takut, dan mencoba berdoa tapi sepertinya sia-sia. Meski saya merasa sudah berteriak minta tolong tapi tetap tidak ada yang kunjung masuk ke dalam kamar, padahal kakak saya berada di kamar sebelah. Hal itu berlangsung cukup lama.
ADVERTISEMENT
Kondisi tambah buruk, ada dua tangan memegang kedua kaki saya. Rasanya dingin dan kasar. Makin lama cengkeramannya makin kencang. Dengan sekuat tenaga yang saya punya, saya mencoba menggerakkan kepala ke bawah untuk melihat siapa yang memegang kaki saya. Langsung terlintas nama ‘Si Manis Jembatan Ancol’ dalam pikiran saya, jangan-jangan dia yang sedang memegang kaki saya. Keringat dingin dan rasa takut menyelimuti saya.
Setelah memberanikan diri melihat, saya hanya bisa melihat samar-samar tapi ada sebuah kepala berambut hitam panjang menempel di kedua kaki saya. Saya kaget dan semakin takut, saya sudah mencoba meronta agar kaki saya lepas namun nyatanya tidak ada gerakan apa pun dari kaki saya, seperti kaku. Sosok perempuan itu malah menertawakan saya. Suara tawanya kencang, menggema, dan sangat menyeramkan.
ADVERTISEMENT
Di dalam hati, saya memohon sosok itu untuk melepaskan saya, sesekali saya juga kembali berdoa meminta pertolongan. Saya menangis, menjerit, dan kembali memohon sampai akhirnya sosok itu hilang dan saya mendapatkan kesadaran penuh. Tanpa pikir panjang saya lari ke kamar kakak saya minta pertolongan, dia yang lagi tertidur langsung seketika terbangun. Ia kaget dengan apa yang terjadi kepada saya, setelah rasa takut saya mereda saya cerita apa yang terjadi.
Kakak saya memeriksa kamar saya untuk memastikan apa yang saya ceritakan. Setelah itu dia kembali dan bilang bahwa tidak ada apa-apa di kamar saya, namun ia sempat mencium bau anyir. “Kamar lo bau anyir banget, kayaknya ada yang ngikutin deh,” kata kakak saya. “Kamar lo auranya enggak enak, abis dari mana sih?”
ADVERTISEMENT
“Abis ada kerjaan di Ancol,” jawab saya.
“Hmmm, pantes. Fix berarti diikutin,” kata kakak saya.
“Duh gimana dong, gue harus ngapain nih biar dia pergi?” Rasa takut saya kembali lagi.
“Ya banyak-banyak berdoa aja, dah tidur aja di sini dulu aja,” kata kakak saya sambil berbaring tidur kembali.
Esok pagi menjelang siang, seperti biasa saya siap-siap untuk bekerja dan masuk kembali ke dalam kamar. Saya kaget begitu melihat banyak sekali pasir pantai berserakan di lantai dan seprai kasur. Setahu saya, Si Manis Jembatan Ancol itu sering nampak di area jembatan Ancol, makanya dinamakan demikian. Tapi ini kok banyak pasir, atau jangan-jangan yang mengikuti saya bukan si Manis Jembatan Ancol? Atau jangan-jangan ada makhluk lain yang lebih menyeramkan?
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten