636419465800910480-ghost-orpheum---Copy.jpg

Sehidup Semati: Aku Menikah dengan Jamal

12 Agustus 2019 18:27 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi
ADVERTISEMENT
Begitu sampai rumah, senyuman bapak semakin lebar ketika tahu Jamal mengantarkanku pulang. Tidak hanya hari itu saja, tapi hari-hari seterusnya. Kami jadi sering menghabiskan waktu bersama dan Jamal jadi semakin baik kepadaku. Sulit rasanya tidak jatuh hati kepadanya meski aku tahu ia sudah tiga kali menikah, dan ketiga istrinya meninggal. Aku tahu cepat atau lambat hari itu akan tiba, hari di mana Jamal meminangku di hadapan kedua orang tuaku.
ADVERTISEMENT
“Kami sebagai orang tua mengikuti sepenuhnya kemauan Sari,” kata bapak di hadapan Pak Jaya, ketika ia bersama putra dan sanak saudaranya datang untuk melamarku.
Gimana Sari, apa kamu bersedia menjadi istri Jamal?” Ibu bertanya kepadaku.
Seluruh hadirin yang hadir menunggu jawabannya.
Aku menjawab pertanyaan itu dengan malu-malu namun enteng. Pilihan ini kuambil bukan hanya karena keinginan bapak berbesanan dengan orang kaya, tapi karena aku memang mencintai Jamal dan ingin mengabdikan hidupku untuknya dan anak-anak kami kelak.
Pernikahan kami dilangsungkan dengan pesta tiga hari tiga malam. Seluruh warga desa diundang, bahkan sampai desa sebelah pun diundang. Tidak bisa kulukiskan bahagianya aku hari itu, seusai pesta hari ketiga, Jamal mengajakku untuk melakukan hubungan suami istri dan aku menurutinya. Ketika kami hendak melakukannya, tiba-tiba saja sakit kepala hebat menyerang diriku.
ADVERTISEMENT
Begitu menyakitkan, rasanya seperti ada paku tertancap di kepalaku. Mau tidak mau aku harus menolak ajakan Jamal, betapa buruknya perasaanku pada Jamal karena menolaknya. Namun Jamal terlihat mengerti, dan memilih untuk tidur.
Anehnya ketika Jamal tertidur sakit itu hilang begitu saja. Kehidupan pernikahan kami berlangsung bahagia, aku menjalani peranku sebagai istri yang baik untuk Jamal. Satu-satunya yang menggangguku adalah sakit kepala yang mendera ketika kami hendak melakukan hubungan badan, sakit itu langsung hilang ketika Jamal sudah tertidur.
Meski Jamal tidak merasa keberatan, tapi tidak denganku. Aku merasa tidak berguna, semua tanggung jawab istri telah kulakukan kecuali tanggung jawabku untuk melayani Jamal di ranjang. Hal itu terjadi sampai bulan kedua pernikahan kami, dan aku semakin muak dibuatnya. Kuperiksakan diriku ke dokter, namun tidak satu pun bukti sesuatu yang salah terjadi di dalam diriku. Aku sehat walafiat.
ADVERTISEMENT
Keanehan lain terjadi, setidaknya seminggu tiga kali, aku memergoki Jamal tidur tanpa pakaian sama sekali. Padahal ia selalu tidur dengan kaus oblong dan celana pendeknya, tapi ketika terbangun aku melihat suamiku tidur tanpa sehelai pakaian pun di tubuhnya. Aku memberanikan diri menanyakan pertanyaan itu.
“Aku juga enggat tahu, mungkin aku ngelindur terus buka baju sama celana,” jawab Jamal. Aku jadi semakin tidak enak. Begitu inginnya ia sampai-sampai terbawa tidur.
ilustrasi
Aku akhirnya kesal, dan memaksakan diri untuk melayani Jamal meski sakit kepala mendera hebat dan ujung-ujungnya aku malah pingsan. Aku semakin depresi, apa gunanya wajah cantik dan badan mulusku jika suamiku sendiri tidak bisa merasakannya.
Kecurigaanku semakin bertambah ketika aku mulai menyadari kebiasaan Jamal berbicara sendiri belum hilang, aku sering memergokinya berbicara sendiri di dalam kamar sehabis mandi. Acap kali aku bertanya kepadanya tapi ia selalu mengelak, sikapnya ini membuatku stres hingga aku memutuskan untuk menginap di rumah orang tuaku untuk menenangkan diri.
ADVERTISEMENT
Aku duduk di dekat jendela kamar tengah malam, kabut tebal turun di luar sana dan sudah waktunya aku mendengar tangis dari perempuan malang di tanah kosong sana, tapi malam ini tidak terdengar apa-apa. Mungkin aku juga merasakan kesedihan yang sama seperti si perempuan malang itu, malam itu giliran perempuan malang itu yang harus rela mendengar suara tangisku. Senang membaca kisah horor seperti ini, klik tombol subscribe di bawah untuk mendapatkan notifikasi setiap ada kisah horor terbaru dari mbah ngesot.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten