Mbah Ngesot

Susuk Mayat: Kita Bunuh Dia (Part 4)

22 April 2020 13:23 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susuk Mayat Foto: Masayu Antarnusa
zoom-in-whitePerbesar
Susuk Mayat Foto: Masayu Antarnusa
ADVERTISEMENT
Suara gong terdengar hanya sekali, perlahan Farah membuka pintu kamar tempat penyimpanan alat-alat musik ronggeng milik Sarminah. Tidak ada siapa-siapa di dalam, hanya ada alat-alat musik ronggeng yang terbungkus sarang laba-laba. Ia kembali ke kamar Sarminah, sontak saja Farah berteriak saking kagetnya lantaran melihat Sarminah duduk di atas kasurnya dengan keadaan mata melotot dan mulut terbuka lebar. Setelah sekian lama sakit, baru kali ini Farah mendapati buyutnya duduk seperti itu.
ADVERTISEMENT
“Bunuh aku. Susuk mayat....”
Suara yang keluar dari tenggorokan Sarminah terdengar sangat kering dan ringkih. Farah tidak mengerti apa yang sedang diucapkan buyutnya itu.
“Mbok? Udah bisa duduk?” tanya Farah sambil menampakkan wajah ketakutan.
Tidak lama kemudian, terdengar seseorang mengetuk pintu. Farah bergegas membukanya, mereka sudah datang. Itu ternyata kerabat Farah yang juga masih keturunan Sarminah, sebenarnya Farah meminta semuanya hadir, tapi yang datang hanya tiga orang saja. Mereka adalah Ningsih, Gion, dan Rizal semuanya adalah cicit Sarminah.
“Kalian lihat ini,” Farah dengan panik menunjukkan keadaan buyutnya.
“Mbok udah bisa duduk?” tanya Gion.
“Kalian dengar.”
“Bunuh aku. Susuk mayat....”
Sarminah terus-terusan mengucapkan kalimat tersebut. Gion mendekat dan menyentuh kening Sarminah.
ADVERTISEMENT
“Mbok?” tanya Gion.
"Dia tidak sadar. Ini aneh, baru kali ini aku melihat Mbok duduk dan bisa bicara seperti itu," kata Farah.
“Apakah kalian sadar kalau Mbok kita ini sudah sekarat bertahun-tahun, tapi tak kunjung meninggal,”
“Iya betul ini tidak wajar,” timpal Ningsih.
“Benar sekali Ningsih. Kejadian ini memang tidak wajar,” tambah Rizal.
“Bunuh aku. Susuk Mayat....”
Lirih dan kering suara itu keluar lagi dari tenggorokan Sarminah.
“Apakah kalian sayang sama Mbok kita?” tanya Ningsih.
Mereka semua mengangguk.
“Kalau begitu kita harus mengakhiri penderitaannya,” tambah Ningsih.
“Maksud kamu kita harus bunuh dia?"
Farah menatap kerabatnya, mereka mengangguk.
"Nggak! Itu namanya pembunuhan,” Farah membentak.
ADVERTISEMENT
“Dengarkan Farah, mau sampai kapan kau ngurusin Mbok, hah? Mau kau warisi ke anak cucumu! Mbok kita pasti punya ilmu hitam dan susah meninggal,” Ningsih pun naik pitam.
“Tapi membunuh Mbok itu bukan solusi!” Farah membentak.
“Lalu apa solusimu?” tanya Rizal yang terkesan membela pendapat Ningsih.
“Bunuh aku..., susuk mayat....”
Kembali Sarminah berucap lirih.
“Kau dengar itu Farah. Mbok kita minta dibunuh,” Ningsih mendesak.
Farah menggelengkan kepala.
“Kalian sudah gila! Aku nyuruh kalian ke sini untuk mencarikan solusi, cari orang yang mau rawat Mbok kita.”
You are wasting your money, Farah,” timpal Gion.
“Ya sudah, begini,” setelah dari tadi terlihat berpikir, Rizal akhirnya buka suara.
ADVERTISEMENT
“Em.... Farah, kita semua sayang sama Mbok. Tapi keadaan Mbok kita sekarang sudah tidak wajar. Kau paham, kan? Kadang hal menyakitkan itu baik untuk seseorang. Kita akhiri saja penderitaan Mbok, ya.”
“Aku tidak bisa Mas,” mata Farah mulai berkaca-kaca.
“Aku yakin Mbok pasti senang dengan keputusan kita ini.”
Farah tertunduk lesu. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya lalu ia menangis pilu. Rizal mengembuskan napas berat, ia kemudian berdiri.
“Bagaimana cara terbaik untuk mati?” tanya Rizal.
“Cekik?” usul Ningsih.
“Tidak!” Farah membentak.
Ningsih menampakkan wajah kesal sambil menggelengkan kepala.
“Bekap saja napasnya?” usul Gion.
“Itu terlalu sadis!” kembali Farah menolak usulan kerabatnya.
“Sianida! Kita kasih obat tidur dulu lalu kita cekoki sianida.”
ADVERTISEMENT
Semua mengangguk kecuali Farah, ia masih menangis. Ia tidak tega, tapi di sisi lain pendapat Rizal ada benarnya, kadang hal menyakitkan itu baik untuk seseorang.
Nantikan cerita Susuk Mayat selanjutnya. Agar tidak ketinggalan, klik subscribe di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten