Part 5 - Latihan Fisik.jpg

Tahun Baru di Hutan Terlarang: Latihan Fisik (Part 5)

6 Januari 2020 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latihan Fisik. Foto: Massayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Latihan Fisik. Foto: Massayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Tiga orang lelaki berseragam hitam masuk ke dalam ruangan. Mereka mengenakan topi cokelat, celana taktikal, dan sepatu gunung. Dari penampilannya, mereka terlihat sangat profesional. Badannya berotot seperti atlet gulat. Mereka sudah terlatih untuk menghajar para penjahat.
ADVERTISEMENT
“Kenalkan. Yang tengah namanya Heru. Sebelah kanan namanya Ge. Sebelah kiri namanya Bri. Kalian berdua nantinya akan ikut bersama mereka menangani kasus orang hilang. Tapi, kalian harus latihan fisik terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan,” kata bapak HRD.
“Oh ya, kamu sering olahraga?”
“Sering banget, Pak. Aku suka Strong By Zumba, Jogging sambil dengerin lagu k-pop, renang bareng adik saya, senam pagi sambil dengerin K-pop juga, terus....”
“Cukup, cukup!” kuping bapak HRD panas mendengar penjelasan Kim yang tidak ada ujungnya.
“Kau Wisnu?”
“Suka, Pak.”
“Oke, bawa mereka ke lantai tiga.”
Wisnu dan Kim dibawa ke lantai tiga untuk menjalani latihan fisik. Mereka diberikan baju olah raga yang masih baru dan perlengkapan lainnya seperti sepatu dan sarung tangan. Setibanya di lantai tiga, mereka diperintahkan untuk pemanasan terlebih dahulu. Melakukan gerakan-gerakan ringan yang dipandu oleh Bri.
ADVERTISEMENT
Ruangan latihan cukup luas seperti sebuah lapangan futsal. Ada beberapa alat gym tergeletak di pinggiran. Wisnu dan Kim disuruh berlari lima kali balikan, lalu sit up, squat, dan beberapa gerakan fisik lainnya.
Kim terlihat kelelahan. Ia terkapar di tengah lapangan dengan napasnya yang terengah-engah. Mereka diberi waktu istirahat selama sepuluh menit, kemudian mereka disuruh untuk mengangkat barbel seberat lima kilo sambil berjalan mengitari ruangan. Baru sampai setengah ruangan, Kim sudah ambruk. Dia tidak sanggup lagi, badannya sangat lemas.
“Saya istirahat dulu ya, Pak,” katanya sambil terkapar.
“Ayo bangun! Katanya mau jadi detektif! Seorang detektif harus punya fisik yang kuat!”
Kim mencoba untuk bangkit kembali. Ia melanjutkan latihannya dengan semua tenaga yang tersisa. Setelah latihan fisik, kini giliran Ge yang mengajari mereka seni beladiri silat. Ia mengajarkan gerakan dasar silat dan cara menahan serangan musuh. Wisnu agak sedikit kesulitan meniru gerakan yang diajarkan Ge begitu pun dengan Kim, ia bahkan beberapa kali terguling karena salah langkah.
ADVERTISEMENT
Ge ini memang seorang lelaki yang pandai berkelahi. Ia menguasai seni bela diri silat. Setiap kasus yang membutuhkan investigasi lapangan, Ge selalu diikutsertakan. Ia pernah berkelahi dengan empat orang sekaligus saat menangani kasus pembunuhan, dan dia memenangkan perkelahian itu. Ya, bisa dibilang Ge mampu menjaga semua anggota, tetap saja seorang anggota baru harus menguasai dasar-dasar beladiri.
Setelah dirasa cukup, kini giliran Heru. Nah, dia adalah ketua anggota. Semua tindakan di lapangan harus atas perintah Heru. Dia sosok yang cerdas, penuh dengan kehati-hatian, tatapannya tajam, punya daya analisa tinggi. Ia membawa secarik kertas dan sebuah pulpen. Wisnu dan Kim berbaris rapi di hadapannya.
“Baik, sekarang saya akan membagi tugas untuk kalian.”
ADVERTISEMENT
Heru batuk kecil, “Wisnu kau bertugas membantu Ge sebagai pencari petunjuk kasus. Dan Kim akan membantu Bri di bidang analisa petunjuk kasus. Selama beberapa hari ini kalian akan dibimbing. Jadi, belajar yang benar.”
Nantikan cerita Tahun Baru di Hutan Terlarang selanjutnya. Biar tidak ketinggalan, klik subscribe di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten