Menkum HAM: Pancasila Jadi Pedoman, Fondasi, dan Perekat Keberagaman Indonesia

Media Center Kementerian Hukum dan HAM
Kanal Resmi Pemberitaan Unit Kerja di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dikelola oleh tim Media Center Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Konten dari Pengguna
1 Juni 2022 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Media Center Kementerian Hukum dan HAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly. (Foto: Kemenkumham)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly. (Foto: Kemenkumham)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh: Indra Foto: Angga dan Wisnu
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Yasonna H. Laoly, mengatakan bahwa Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi perekat keberagaman Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Pancasila harus dijalankan sebagai pedoman hidup, sebagai fondasi kuat keberagaman dan toleransi bangsa Indonesia,” ungkap Yasonna, usai mengikuti upacara peringatan Harlah Pancasila, di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Rabu 1 Juni 2022.
Menkum HAM, Yasonna Laoly, kembali berpesan pada jajaran Kemenkumham untuk memperkuat sinergitas, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Sebagai ASN kita harus mampu menjadi perekat bangsa. Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan berlandaskan Pancasila. Pancasila adalah bintang penuntun Indonesia Raya,” ujar Yasonna Laoly.
Adapun Yasonna mengikuti upacara peringatan Harlah Pancasila secara virtual. Pusat acara peringatan Harlah Pancasila tahun 2022 dilaksanakan di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, bersama jajaran pimpinan tinggi Kemenkumham mengikuti upacara peringatan Harlah Pancasila secara virtual. Pusat acara peringatan Harlah Pancasila tahun 2022 dilaksanakan di Ende, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Kemenkumham)
Dalam upacara peringatan Harlah Pancasila di Ende, Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi pembaca teks Pancasila, dan Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus membacakan Pembukaan UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh anak bangsa untuk membumikan Pancasila, dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Presiden menyampaikan, Pancasila bukan hanya telah mempersatukan bangsa Indonesia, Pancasila juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian.
“Dan ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa, bahwa bangsa dan negara kita bisa berdiri kokoh sebagai negara kuat karena kita semua sepakat untuk berlandaskan pada Pancasila,” kata Presiden Jokowi.
“Kita harus betul-betul mengamalkan Pancasila dan memperjuangkan Pancasila, kita wujudkan dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan kita. Kita implementasikan dalam tata Kelola pemerintahan dan menjiwai dalam interaksi bersama anak bangsa,” sambung Presiden.